• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Efek Covid-19, Ribuan Perusahaan di Jepang Berguguran

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
April 17, 2021
in Business
2 min read
0
Investasi Perhotelan di Asia Capai Rp63,9 Triliun

Kota Tokyo, Jepang. Foto : thenomadswildsoul

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global Covid-19 membawa dampak terhadap kelangsungan hidup industri di dunia, tak terkecuali di Jepang.

Berdasarkan hasil riset Teikoku Databank, lebih dari 1.300 bisnis di Jepang mengalami kebangkrutan sejak Februari tahun lalu akibat pandemi virus corona.

Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Jumat (16/4/2021), jumlah perusahaan yang tercatat mencapai 1.301. Angka ini termasuk perusahaan yang telah mengajukan pailit atau menghentikan sementara operasinya untuk memulai prosedur likuidasi legal.

RelatedPosts

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Paling Aktif di ASEAN

Ekspansi Bisnis, Pos Indonesia Terjun ke Industri Tambang Nikel

Dunia Krisis Gandum, Indonesia Fokus Hilirisasi Sorgum

China Mulai Kirim 11 Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Indonesia

Kolaborasi Aramco-Sinopec, Perkuat BRI China dan Visi 2030 Arab Saudi

Bar dan restoran berada di urutan teratas daftar industri dengan 218 kasus, diikuti oleh perusahaan konstruksi dengan 117 kasus, serta hotel dan penginapan dengan 87 kasus. Jumlah ini terus meningkat sejak gelombang ketiga kasus penularan Covid-19 terjadi tahun lalu.

Teikoku Databank khawatir makin banyak bar dan restoran yang akan bangkrut karena diminta mengurangi jam operasi di bawah langkah ketat penanggulangan virus corona yang baru-baru ini diterapkan.

Adapun, pada awal Maret 2021 Teikoku Databank mengatakan 1.100 perusahaan telah menyelesaikan atau mempersiapkan proses likuidasi legal. Bar dan restoran berada dalam daftar teratas dengan 172 yang bangkrut, disusul oleh perusahaan konstruksi sebanyak 92, dan hotel serta penginapan mencapai 79. Perusahaan yang bangkut di Tokyo mencapai 264, Provinsi Osaka 108, Provinsi Kanagawa 64.

Teikoku Databank menekankan terjadi peningkatan jumlah bar dan restoran di area perkotaan yang mengalami kebangkrutan selama keadaan darurat.

Perusahaan riset kredit itu menyebutkan jika deklarasi keadaan darurat di Tokyo dan tiga provinsi tetangganya diperpanjang, penurunan belanja pribadi dalam jangka panjang akan tidak dapat terhindarkan, sehingga mungkin menyebabkan lebih banyak kebangkrutan.

Di sisi lain kementerian tersebut menyatakan bahwa lebih dari 80.100 orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona hingga Januari 2021. Namun, angka sesungguhnya diyakini bahkan lebih tinggi dari itu karena data kementerian hanya mencakup kasus yang tercatat oleh otoritas ketenagakerjaan serta pusat-pusat penempatan kerja.

Hingga 25 Desember 2020, hampir 17.000 orang kehilangan pekerjaan di bidang manufaktur. Sebanyak 11.000 lainnya berasal dari industri restoran. Sementara itu, lebih dari 10.000 orang di bidang ritel dinyatakan kehilangan pekerjaan dan 9.600 orang dari industri perhotelan. (ATN)

Tags: Asia BusinessJepangTokyo
Previous Post

KPK: Suap Jadi Modus Utama Korupsi di Indonesia

Next Post

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

Related Posts

Menggagas Kolaborasi Media Massa Asia Tenggara di Era Digital
Business

ASEAN Venture Capital Reaches Record $20bn

August 3, 2022
Bursa Singapura dan India Kolaborasi Perdagangan Lintas Batas
Business

Bursa Singapura dan India Kolaborasi Perdagangan Lintas Batas

August 1, 2022
BUMN Migas Thailand Kucurkan Pendanaan di Traveloka Indonesia
Business

BUMN Migas Thailand Kucurkan Pendanaan di Traveloka Indonesia

July 31, 2022
Perundingan Putaran Kedua Rusia dan Ukraina Gagal Sepakati Gencatan Senjata
News

Konflik Rusia-Ukraina Mengubah Target Ambisi Iklim dan Peta Mineral di ASEAN

July 24, 2022
Produk UMKM Indonesia Diminati Pasar Singapura
Business

Industri UMKM di Asia Tenggara Tumbuh Pesat

July 13, 2022
Pembunuhan Shinzo Abe Berlatar Kebencian dan Terkait Organisasi Tertentu
News

Pembunuhan Shinzo Abe Berlatar Kebencian dan Terkait Organisasi Tertentu

July 9, 2022
Next Post
INFID Desak Pemerintah Indonesia Berperan Aktif Mengatasi Pemanasan Global

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • China Umumkan Latihan Militer Terbaru dengan Amunisi Sungguhan
  • Indonesia Potensi Merugi Rp2,5 Triliun Akibat Tambang Timah Ilegal
  • Hungaria dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Teknologi dan Talenta Digital
  • 10 Perusahaan Korea Selatan Komitmen Investasi Rp100,69 Triliun di Indonesia
  • Agresi Israel di Gaza, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian