ASIATODAY.ID, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor Jawa Tengah pada periode Januari hingga Agustus 2019 mencapai US$5.817,1 juta, atau US$5,82 miliar.
BPS melaporkan, ekspor Indonesia secara keseluruhan pada Agustus 2019 capai US$14,28 miliar. Dengan demikian, selama 8 bulan pertama 2019 total ekspor mencapai US$110,07 miliar.
Total ekspor Jawa Tengah pada Januari hingga Agustus 2019 sejumlah US$5,82 miliar, atau berkontribusi 5,28 persen terhadap total ekspor nasional.
“Jateng menempati posisi ke-8 terbesar dari sisi ekspor di antara provinsi lainnya,” terang laporan BPS, dikutip Rabu (18/9/2019).
Nilai ekspor non migas Jawa Tengah pada 2019 sebelumnya diprediksi menembus US$7 miliar, atau melampaui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) US$6,16 miliar dan pencapaian 2018 sejumlah US$6,44 miliar.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor non migas Jateng pada Januari hingga Juli 2019 mencapai US$4.823,5 juta. Nilai itu tumbuh 3,78 persen year on year (yoy) dari Januari hingga Juli 2018 sebesar US$4.648,04 juta.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo, dalam RKPD 2019 target ekspor non migas ditetapkan US$6.159 juta atau US$6,16 miliar. Target tersebut tampaknya dapat tembus sebelum akhir tahun.
“Katakanlah ekspor sekitar US$500 jutaan per bulan, maka Jateng masih dapat membukukan pemasukan US$2.500 juta dalam sisa 5 bulan atau Agustus hingga Desember 2019. Kita optimistis melihat perkembangannya,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post