ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ekspor produk asal Indonesia tujuan Arab Saudi dipastikan mengalami tekanan tambahan di masa pandemi covid-19. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi resmi menaikkan bea masuk untuk 575 jenis produk.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan pihaknya akan segera menyusun langkah-langkah antisipatif untuk menjaga kinerja ekspor nasional.
Kenaikan bea masuk tersebut ditetapkan melalui General Authority of Saudi Customs pada 18 Juni 2020 akibat jatuhnya harga minyak dunia dan berimbas pada berkurangnya penerimaan negara Arab Saudi.
“Kenaikan bea masuk yang ditetapkan Arab Saudi berpotensi menekan ekspor negara-negara mitra Arab Saudi, termasuk Indonesia. Apalagi di tengah pandemi covid-19 yang telah memukul perekonomian negara-negara di dunia,” kata Agus, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/6/2020).
Kenaikan bea masuk tersebut meliputi 575 jenis produk, antara lain produk hewan dan makanan; bahan kimia, plastik dan turunannya; barang kulit dan turunannya; produk jerami; produk kertas dan turunannya; karpet, pakaian, kain, benang penutup kepala, dan sepatu; dan produk marmer dan keramik, kaca, besi, nikel, tembaga, alumunium, seng dan seluruh produknya.
Kemudian mesin dan produk mesin, peralatan dan suku cadang listrik, sebagian produk otomotif dan suku cadangnya; produk peralatan optik, bingkai kaca mata, sebagian produk furnitur, sebagian produk permainan (game), serta sebagian produk manufaktur.
“Kementerian Perdagangan segera menyusun langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja ekspor nasional. Salah satunya, dengan meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dengan para perwakilan perdagangan yang bertugas di wilayah Timur Tengah,” jelas Agus.
Agus menegaskan pihaknya menyiapkan langkah strategis melalui penguatan kerja sama bilateral dengan Arab Saudi. Produk Indonesia diharapkan bisa mendapat pengecualian dari kenaikan bea masuk tersebut.
“Kami juga akan berupaya melakukan pendekatan bilateral dengan negara-negara mitra dagang agar produk Indonesia kompetitif di negara tujuan ekspor. Segala upaya akan kami lakukan untuk terus menjaga kinerja ekspor Indonesia,” papar Mendag.
Agus menyampaikan agar para pelaku ekspor tetap mempertahankan optimismenya menghadapi tantangan ini. Kemendag akan melihat peluang kerja sama perdagangan dengan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk atau Gulf Cooperation Council.
“Kami juga meminta para pelaku ekspor untuk terus mengelaborasi peluang yang ada untuk masuk ke wilayah Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, dengan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post