ASIATODAY.ID, ISTANBUL – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Senin (2/1) mengumumkan bahwa ekspor Turkiye pada 2022 mencapai rekor tertinggi senilai US$254,2 miliar (1 dolar AS = Rp15.575), mencatat pertumbuhan 12,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Target kami sekarang adalah menjadikan Turkiye sebagai salah satu dari 10 negara pengekspor teratas,” kata Erdogan kepada Perhimpunan Pengekspor Turkiye di Istanbul, dikutip dari Xinhua, Selasa (3/1/2023).
Erdogan menambahkan bahwa ekspor Turkiye hanya US$36 miliar ketika Partai Keadilan dan Pembangunan berkuasa 20 tahun lalu.
Menurut Erdogan, jumlah perusahaan pengekspor tumbuh dari 33.523 pada 2002 menjadi lebih dari 111.000 pada 2022 dan jumlah kota yang terlibat dalam ekspor meningkat dari lima menjadi 24 pada periode yang sama.
Selain itu, ekspor ke Uni Eropa, mitra dagang terbesar Turkiye, mencatat pertumbuhan 12 persen (yoy) pada 2022, dengan surplus perdagangan luar negeri mencapai lebih dari US$10 miliar.
Pemimpin Turkiye tersebut menggarisbawahi upaya negaranya untuk melakukan peningkatan jumlah perdagangan dalam mata uang lokal, mengatakan bahwa volume perdagangan luar negeri yang dilakukan dalam mata uang Turkiye telah mencapai 350 miliar lira (1 lira = Rp832) pada 2022.
Turkiye sedang menghadapi sejumlah masalah ekonomi yang meliputi depresiasi tajam mata uang lira, yang kehilangan hampir 70 persen nilainya pada 2022, dan tingkat inflasi yang tinggi, yang mencapai 84,39 persen per November tahun lalu. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post