ASIATODAY.ID, JAKARTA – Eramet, salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia yang berbasis di Prancis siap merealisasikan investasinya dalam pembangunan proyek smelter untuk bahan baku baterai.
Komitmen itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri Investasi/Kepala BKPM Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia bersama dengan Senior VP Corporate Affairs & Partnership Eramet Pierre-Alain Gautier di London, Inggris, Kamis lalu (27/10/2022).
Eramet sendiri bekerja sama dengan BASF, perusahaan kimia asal Jerman dalam proyek Sonic Bay yang berlokasi di Weda Bay, Maluku Utara dengan total investasi senilai US$2,2 miliar – US$2,5 miliar.
“Saya harapkan komitmen dari Eramet untuk segera merealisasikan proyek ini dan dapat memulai konstruksi,” kata Bahlil dikutip daei siaran pers, Minggu (30/10/2022).
Dalam pertemuan itu, Bahlil juga meminta agar Eramet dapat melibatkan pengusaha lokal dalam merealisasikan investasinya di Weda Bay.
“Saya hanya minta satu hal saja. Keterlibatan pengusaha lokal harus diperhatikan. Kontraktor tambangnya harus beri porsi pengusaha lokal agar ada pemerataan. Jadi saya harap ini jadi fokus yang dibicarakan oleh Eramet dengan BASF,” ujar Bahlil.
Menanggapi hal tersebut, Pierre menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan keterlibatan pengusaha daerah dalam menjalankan usahanya.
Dia juga meminta dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM guna melakukan percepatan pengurusan izin konservasi lahan.
Kementerian Investasi/BKPM sebelumnya telah memfasilitasi permasalahan lahan proyek Sonic Bay di Kawasan Industri IWIP terkait persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain itu, Pierre juga mengusulkan adanya kerja sama antara Indonesia, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa dalam rangka G20. Hal tersebut dilakukan guna mendukung kemitraan global untuk mewujudkan integrasi sumber daya mineral strategis yang berkelanjutan.
“Mungkin proyek kami dengan BASF dapat dijadikan contoh konkret dalam kemitraan global sumber daya mineral,” tambah Pierre.
Sebagai informasi, Eramet merupakan perusahaan pertambangan sumber daya mineral dan pengolah mineral asal Prancis dan menjadi salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia.
Lini bisnis Eramet meliputi pertambangan mineral nikel, mangan, dan litium; serta riset dan pengembangan logam campuran.
Eramet sendiri diketahui telah bekerja sama dengan Antam sejak 1998 melalui anak perusahaan yang bernama Strand Minerals untuk mendirikan perusahaan atas nama PT Weda bay Nickel di Teluk Weda.
Pengembangan operasi Eramet di Teluk Weda juga bekerjasama dengan Tsingshan, produsen stainless steel terbesar di dunia, dengan target kapasitas produksi operasi tambang mencapai 35.000 ton nikel per tahun. (ATN)
Discussion about this post