ASIATODAY.ID, MANILA – Pemerintah Filipina pada Jumat (19/11/2021) mengumumkan siap menyambut kembali wisatawan global
Wisatawan mancanegara yang diizinkan masuk harus dari negara zona hijau, dengan kategori mayoritas penduduk sudah divaksinasi dan tingkat infeksi Covid-19 rendah.
Lebih dari 40 negara saat ini diklasifikasikan hijau (berisiko rendah dan dibebaskan dari persyaratan karantina) termasuk China, Indonesia, dan Zimbabwe.
Filipina telah 20 bulan menutup perbatasannya untuk menahan laju Covid-19. Operator pariwisata di seluruh negara kepulauan yang terkenal dengan pantai dan tempat menyelamnya telah hancur oleh penurunan pengunjung internasional dan pembatasan perjalanan domestik sejak awal pandemi.
Gugus tugas Covid-19 pemerintah telah “menyetujui prinsip” permintaan departemen pariwisata untuk mengizinkan masuknya pelancong yang divaksinasi dari negara-negara dengan tingkat infeksi rendah, kata Menteri Pariwisata Berna Puyat.
Perbatasan akan dibuka kembali segera, menurut pernyataan itu, tanpa memberikan tanggal.
“Mengizinkan wisatawan dari negara atau wilayah hijau yang mayoritas penduduknya divaksinasi dan dengan tingkat infeksi rendah, akan sangat membantu upaya pemulihan kami,” kata Puyat.
“Langkah ini juga akan membantu dalam meningkatkan kepercayaan konsumen, yang merupakan kontributor besar untuk produk domestik bruto kami,” tambahnya.
Pariwisata adalah pendorong utama ekonomi negara Asia Tenggara, menyumbang hampir 13 persen dari produk domestik bruto pada 2019, ketika menarik lebih dari 8 juta pengunjung, data resmi menunjukkan.
Jumlah itu merosot menjadi 5,4 persen tahun lalu karena kedatangan turis anjlok 82 persen menjadi 1,48 juta.
Pemerintah Filipina telah melonggarkan pembatasan virus dalam beberapa pekan terakhir karena tingkat infeksi harian berada di level terendah sejak awal tahun dan tingkat vaksinasi nasional meningkat.
Sekitar sepertiga dari 110 juta penduduk negara itu telah divaksinasi lengkap. Filipina telah mencatat lebih dari 2,8 juta infeksi sejak awal pandemi, termasuk sekitar 45.000 kematian. (AFP)
Discussion about this post