ASIATODAY.ID, JAKARTA – Trade Facilitation Office (TFO) Kanada menyiapkan USD1 juta dana hibah untuk Indonesia dalam proyek Improving Risk Management of Import Control and Inspection System for Fish and Fishery Products for Fish Quarantine and Inspection Agency (FQIA).
Proyek tersebut merupakan kerjasama TFO Kanada dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang merupakan bagian dari implementasi amanat World Trade Organization (WTO) – Trade Facilitation Agreement (TFA).
“Dana hibah ini akan digunakan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi terkait monitoring, inspeksi dan border measures,” terang Sekretaris Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Hari Maryadi di Jakarta, Senin (3/1/2022).
Hari menjelaskan, kerjasama ini akan fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta fasilitas dalam bidang perkarantinaan ikan, jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
“Saat ini kita sedang dalam penyusunan draf kerjasama dengan TFO Kanada untuk peningkatan kapasitas, baik fasilitas dan SDM dalam perkarantinaan, jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan,” terangnya.
Sebelumya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyiapkan langkah akselerasi program terobosan di tahun 2022. Selain mengandalkan anggaran belanja KKP, Menteri Trenggono menyebut akan memperkuat kolaborasi dengan sesama kementerian, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga investor utamanya dari dalam negeri serta para pemangku kepentingan lainnya.
Kolaborasi mencakup berbagai bidang, seperti penyiapan lahan untuk pengembangan budidaya udang, pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan, penguatan sumber daya manusia, penerapan teknologi informasi, maupun pengawasan sumber daya alam laut. (ATN)
Discussion about this post