ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bencana iklim yang dipicu oleh gelombang panas ekstrem yang melanda India dalam 3 hari terakhir dilaporkan menelan korban jiwa hingga 98 orang.
Sebagian wilayah India menghadapi gelombang panas parah dalam beberapa hari dengan suhu melewati 40 derajat Celsius di banyak tempat. Akibatnya, 54 orang meninggal di utara Uttar Pradesh dan 44 di Bihar timur.
Seluruh 54 orang yang meninggal di Uttar Pradesh dilaporkan berasal dari satu distrik Ballia, dimana setidaknya 400 orang dibawa ke rumah sakit distrik untuk mendapatkan perawatan.
Pengawas Medis SK Yadav mengonfirmasi korban meninggal, serta mengatakan satu tim dari ibukota negara bagian Uttar Pradesh, Lucknow akan tiba untuk menyelidiki permasalahan tersebut
“Mereka akan melihat apakah penyakit lain yang menyebabkan kematian ini. Sebagian besar para pasien memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes,” ujarnya.
Distrik Ballia mencatat suhu maksimum mencapai 43 derajat Celsius pada Sabtu (17/6/2023). Sementara itu, 44 orang lainnya meninggal di negara bagian timur, Bihar, akibat kondisi cuaca panas.
Dari 44 yang meninggal, 35 meninggal di kota Patna, menurut keterangan media India Today. 9 orang meninggal dari distrik lain di negara bagian yang sama.
Patna, ibukota Bihar, mencatat suhu maksimum mencapai 44,7 derajat Celsius pada Jumat (16/6/2023). Suhu di 11 distrik lainnya melewati 44 derajat Celsius.
Departemen Meteorologi India (IMD) meramalkan gelombang panas di banyak negara bagian India dan mengeluarkan tanda bahaya bagi Bihar.
Banyak negara bagian yang memperpanjang liburan musim panas akibat panas terik.
Tahun lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal medis The Lancet mengatakan bahwa kematian akibat panas di India meningkat 55 persen antara 2000 hingga 2004 dan 2017 hingga 2021. (ANT)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post