ASIATODAY.ID, HONG KONG – Ratusan
Petugas medis Hong Kong menggelar aksi turun ke jalan menyuarakan protes anti pemerintah Sabtu (26/10/2019).
Dalam aksinya, mereka menyuarakan penentangan atas tindakan brutal polisi Hong Kong terhadap para pengunjuk rasa dalam protes yang berlangsung lebih dari empat bulan terakhir.
Para profesional medis Hong Kong mengaku kerap terlibat dalam merawat ratusan pengunjuk rasa, polisi dan warga sipil yang terluka dalam bentrokan selama protes yang meningkat.
Namun kini, mereka ikut turun ke jalan dan menyuarakan keprihatinan atas penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi Hong Kong terhadap pengunjuk rasa.
Salah seorang pekerja medis yang juga merupakan perawat mengatakan bahwa polisi anti huru hara kerap memasuki rumah sakit dan menghalangu pengunjuk rasa yang terluka untuk mendapat penanganan medis.
“Kadang-kadang, mereka membawa senjata dan senjata. Para pasien mungkin takut. Ini bukan praktik yang baik,” kata salah seorang pekerja medis yang ikut dalam aksi seperti dilansir Al Jazeera.
“Para pengunjuk rasa mengalami cedera. Pencarian ini harus dilakukan setelah mereka sembuh,” sambungnya.
Polisi Hong Kong sendiri kerap menepis tuduhan penggunaan kekuatan berlebihan dan mereka menegaskan bahwa apa yang dilakukan pihak kepolisian Hong Kong telah diperingatkan terlebih dulu kepada pengunjuk rasa dengan kode warna.
Gelombang protes di Hong Kong sendiri diketahui dipicu oleh kemarahan warga atas campur tangan China yang lebih besar di wilayah bekas koloni Inggris itu. Momen pemicunya adalah RUU ekstradisi yang memungkinkan tahanan Hong Kong untu diadili di China.
Meski RUU itu kini telah dihapus, namun gelombang protes tidak juga reda dan semakin meluas dengan tuntutan pengunjuk rasa agar China melepaskan cengkramannya dari Hong Kong. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post