ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendorong kolaborasi global untuk membebaskan planet bumi dari krisis udara bersih akibat emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Hal itu disampaikan Anies saat berbicara dalam Zero Carbon City International Forum, Rabu malam (17/3/2021) yang diselenggarakan oleh Institute For Global Environmental Strategies (IGES). Forum ini diikuti perwakilan dari berbagai kota dan organisasi C40 Cities, jaringan yang menghubungkan 97 kota besar dunia yang telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah progresif terkait perubahan iklim dan meningkatkan upaya kota-kota dunia mencapai nol emisi gas rumah kaca.
Anies memandang, untuk mencapai kota berketahanan dan bebas emisi, setiap kota di dunia termasuk Jakarta, membutuhkan kolaborasi multi pihak, dimana para pemangku kepentingan bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman termasuk antar berbagai kota lain di dunia.
“Di Jakarta, kami menyediakan platform Jakarta Development Collaboration Network (JDCN). Plaform ini mana merupakan model kolaborasi lintas sektor. Kami juga mengundang kolaborasi dengan berbagai kota di dunia,” imbuhnya.
Menurut Anies, sejauh ini Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dari target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 50 persen pada tahun 2030, hingga mencapai nol emisi pada tahun 2050.
“Kami telah mengubah paradigma pembangunan kota Jakarta yang tadinya berorientasi mobil menjadi pembangunan berorientasi transit dengan melakukan integrasi sistem transportasi umum massal, hingga akhirnya kami mendapatkan penghargaan Sustainable Transport Award 2020,” ujarnya.
Selain itu kata Anies, Jakarta juga mulai menetapkan kawasan Kota Tua sebagai Low Emission Zone (LEZ), mewajibkan setiap kendaraan pribadi lolos uji emisi, merevitalisasi trotoar, menyiapkan jalur sepeda dan tempat parkir sepeda, serta masih banyak lagi.
“Usaha Jakarta untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sedikit banyak terbantu dengan adanya pandemi Covid-19. Sebab selama pembatasan pandemi, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index, sehingga secara langsung membuat peningkatan kualitas udara di Jakarta,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post