ASIATODAY.ID, JAKARTA – Hasil uji klinis vaksin Nusantara yang diinisiasi Letnan Jenderal TNI (Purn) Terawan Agus Putranto, kini jadi referensi internasional.
Pasalnya, hasil uji klinis vaksin Nusantara telah dimuat dalam jurnal medis internasional, Human vaccines & Immunotherapeutics yang terindeks di Scopus.
Artikel berjudul “A personal COVID-19 dendritic cell vaccine made at point-of-care: Feasibility, safety, and antigenspecific cellular immune responses,” itu terbit pada 26 Agustus 2022.
Menurut tim komunikasi Terawan, Agus Putranto Andi, ini merupakan kali kedua artikel tentang vaksin Nusantara dimuat di jurnal medis internasional. Sebelumnya, artikel dengan judul “Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the Covid-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo?” juga dimuat dalam jurnal Human vaccines & Immunotherapeutics, pada 26 Mei 2022 lalu.
“Dokter Terawan berharap artikel itu bisa menjadi referensi bagi para peneliti di seluruh dunia, ” ujar Andi dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2022).
Dalam artikel terbaru itu dijelaskan tentang tujuan penelitian vaksin Nusantara.
Pertama menetapkan kelayakan persiapan vaksin sel dendritik pribadi terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2 pada titik perawatan.
Kedua, menetapkan keamanan jangka pendek setelah injeksi vaksin subkutan tunggal.
Ketiga, menentukan respons imun spesifik antigen setelah vaksinasi, dan keempat memilih formulasi yang disukai untuk uji coba di masa mendatang.
Vaksin Nusantara merupakan vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik. Proses pembuatannya dengan mengambil sel darah pasien sebagai bahan pembuatan vaksin. Sel dendritik akan diinkubasi dan diperkenalkan dengan rekombinan antigen SARS-COV-2. Proses inkubasi sekitar 3 hingga 7 hari.
Berikutnya vaksin akan diinjeksikan kembali ke dalam tubuh pasien. Vaksin tersebut akan memicu sel-sel imun untuk membentuk sistem kekebalan tubuh guna menurunkan resiko terinfeksi Covid-19.
Andi menuturkan, dimuatnya artikel tetang Vaksin Nusantara di jurnal medis internasional menunjukkan bahwa riset yang dipimpin oleh Terawan telah diakui di tingkat global.
“Ini bisa menjadi acuan dunia kedokteran internasional. Indonesia pantas berbangga,” ujarnya.
Andi menjelaskan, tanpa dukungan dari banyak pihak, pengembangan vaksin Nusantara tak bisa mencapai seperti sekarang.
“Dokter Terawan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk dukungan dari Presiden Jokowi dan tim RSPAD Gatot Soebroto,” katanya.
Andi menegaskan, terbitnya artikel vaksin Nusantara di jurnal medis internasional merupakan pengakuan atas keberhasilan pengembangan vaksin Nusantara. (ATN)
Discussion about this post