ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pelepasan ekspor 8.900 ton hasil perikanan dengan nilai total ekspor mencapai Rp588,79 miliar.
Pelepasan ekspor dilakukan secara serentak di lima pelabuhan utama, yaitu Tanjung Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Tanjung Emas, Semarang; Belawan, Medan; dan Soekarno Hatta, Makassar.
Adapun sebanyak 394 kontainer produk perikanan akan dikirim ke 21 negara, yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok, Spanyol, Singapura, Sri Lanka, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Austria, Malaysia, Prancis, Puerto Riko, Italia, Belanda, Australia, Inggris, Denmark, dan Yunani.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, tumbuhnya usaha perikanan di Indonesia ini merupakan dampak positif dari upaya pemberantasan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing yang digalakkan pe merintah beberapa tahun belakangan.
Tercatat, sejak 2014, KKP telah menenggelamkan 516 kapal pencuri ikan. Bahkan, pada semester I tahun ini saja, KKP telah berhasil menangkap 67 kapal pencuri ikan.
“Pemberantasan IUU fishing inilah yang telah memberikan dampak positif terhadap stok ikan nasional,” ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Berdasarkan hasil kajian Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (Kajiskan), Maximum Sustainable Yield (MSY) per ikanan Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari 7,3 juta ton pada 2015 menjadi 12,54 juta ton pada 2017 atau meningkat sebesar 71,78%.
Susi melanjutkan, peningkatan stok ikan ini juga dibarengi dengan kenaikan jumlah dan nilai produksi perikanan tangkap. Produksi perikanan tang kap meningkat dari 6,67 juta ton senilai Rp120,6 triliun pada 2015 menjadi 7,3 juta ton dengan nilai Rp210,7 triliun pada 2018.
Dengan kata lain, terjadi peningkatan nilai produksi perikanan sebesar 74,7%.
“Kenaikan produksi perikanan tangkap ini, berdampak terhadap produksi Unit Pengolahan Ikan (UPI) binaan KKP dan akhirnya mendorong peningkatan ekspor komoditas perikanan,” tuturnya.
Tren ekspor produk perikanan Indonesia meningkat 45,9%, yaitu dari 654.950 ton senilai USD3,87 miliar pada 2015 menjadi 955.880 ton senilai USD5,17 miliar pada 2018. Susi menambahkan, hingga saat ini produk perikanan Indonesia telah diekspor ke lebih dari 157 negara di dunia dengan negara tujuan utama Amerika Serikat.
Selain Amerika Serikat, negara lain yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor utama Indonesia, yaitu Tiongkok, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia, dan Vietnam.
“Saya berharap produkti-vitas kapal lokal terus meningkat, pembangunan berbasis perikanan kian merata ke seluruh wilayah sehingga kesejah teraan nelayan tradisional juga meng alami perbaikan,” tandas nya.
Pada kesempatan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta agar pelaku usaha di sektor perikanan semakin sadar untuk melaporkan hal-hal yang sesuai regulasi. Menurut dia, selama ini banyak data ekspor yang tidak dilaporkan atau dilaporkan tapi nilainya tidak sesuai.
“Saya mohon dengan segala kemudahan yang kita buat, para pengusaha semakin sadar untuk melaporkan hal-hal yang sesuai regulasi, di mana kalau sudah sesuai, pemerintah tentu akan lebih mudah dalam memberikan kemudahan lainnya,” ujarnya. (Lis/AT)
,’;\;\’\’
Discussion about this post