• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Huawei Luncurkan Solusi AirPON untuk Akses FMS yang Cepat

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
September 7, 2020
in Korporasi
3 min read
0
Huawei Luncurkan Solusi AirPON untuk Akses FMS yang Cepat

Gary Lu, saat memberikan sambutan pada peluncuran solusi AirPON. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bersama dengan HKT Hongkong dan Globe Filipina, Huawei hari ini secara resmi menggelar peluncuran komersial secara daring solusinya yang bernama AirPON.

Pada gelaran ini, Huawei juga menghadirkan pemaparan seputar aplikasi-aplikasi inovatif dari solusi tersebut. Solusi ini menggunakan kembali situs-situs nirkabel yang telah ada untuk membangun akses penuh ke jaringan fiber bagi para operator seluler dengan cepat dan berbiaya rendah.

Saat operator seluler bertransformasi dari operasi seluler menjadi layanan penuh, para operator menghadapi tantangan besar dalam membangun konstruksi jaringan Fiber to the Home (FTTH).

RelatedPosts

Brantas Abipraya Raih Penghargaan dari World Safety Organization

HID Global Pimpin Pasar dalam Laporan Solusi Autentikasi KuppingerCole

Fantastis, Pendapatan Indosat Ooredoo Tembus Rp27,9 Triliun pada 2020

Salim Group Indonesia Gandeng Google Percepat Transformasi Digital

Emirates Group Jamin Seluruh Staf telah Divaksin, Penerbangan Lebih Aman

Biasanya, operator harus menerapkan OLTs di ruang peralatan kantor pusat dan meletakkan kabel optik besar untuk menjangkau para pengguna. Hal ini tentu saja membutuhkan investasi awal skala besar dan penyelesaian masalah yang kompleks seperti akuisisi ROW. Akibatnya, pembangunan jaringan selalu memakan waktu, mahal, sementara penyediaan layanan yang lambat.

Solusi Huawei AirPON secara khusus mengatasi tantangan ini.

“Solusi AirPON dapat mempersingkat kabel optik antara OLT dan pengguna dari lebih dari 3 km menjadi di bawah 300 m, sangat meningkatkan efisiensi penyebaran kabel optik, dan mengurangi periode ROI menjadi kurang dari 3 tahun. Dengan solusi ini, para operator dapat memperoleh manfaat lebih cepat saat membangun jaringan akses full-fiber,” kata Gary Lu, President Huawei Network Marketing & Solution Sales Department, dikutip dari siaran pers, yang diterima di Jakarta, Senin (7/9/2020).

“HKT ingin mereplikasi solusi untuk daerah pedesaan atau bangunan bertingkat rendah di daerah perkotaan untuk memperluas cakupan Ultra Broadband kami. Solusi AirPON juga memungkinkan pemasangan peralatan PON di atas atap yang sesuai untuk penerapan PON di gedung tua bertingkat rendah di Hongkong,” kata Peter Lam, Managing Director HKT Engineering Dept Hong Kong.

“Solusi AirPON Huawei membantu kami meluncurkan jaringan FTTH secara efisien dengan perizinan ROW sederhana dan akuisisi lokasi serta memungkinkan kami menyediakan layanan broadband fiber dengan cepat,” kata Joel Agustin, Wakil Presiden Globe Filipina.

Andy Ma, CEO Huawei Indonesia Carrier Business mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang berkembang pesat untuk pengembangan jaringan Fiber to the Home (FTTH). Optimalisasi biaya total kepemilikan (TCO) dan peningkatan cakupan menjadi perhatian utama para operator saat ini.

Dibandingkan dengan jaringan FTTH tradisional, solusi AirPON yang inovatif dari Huawei memungkinkan para operator menggunakan kembali situs nirkabel untuk pembangunan jaringan fixed broadband yang cepat dan berbiaya rendah.

“Operator dapat merealisasikan penghematan belanja modal dan peningkatan Time to Market (TTM) untuk memungkinkan optimalisasi Return on Investment (ROI) sekaligus memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik bagi pelanggan di Indonesia,” jelasnya.

Menyusul rilis pertama solusi AirPON Huawei di London pada Februari 2020, 45 operator di seluruh dunia mengadopsinya dalam konstruksi jaringan.

Solusi ini terdiri dari Blade OLT seri OptiXaccess Huawei, Digital QuickODN (DQ ODN), dan seri OptiXstar eAI ONT. Solusi ini menggunakan kembali situs seluler yang ada untuk membangun jaringan akses full-fiber dan berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki:

Akuisisi lokasi: OLT blade luar ruangan dapat dipasang pada tiang atau menara seluler yang ada untuk berbagi jaringan backhaul nirkabel untuk transmisi hulu. Situs dapat dipilih dengan cepat dan akurat, tentu saja akan mempercepat proyek dalam tiga bulan.

Penyambungan serat: Jaringan DQ ODN memiliki fitur manajemen digital, teknologi pra-sambungan, dan konstruksi paralel tanpa penyambungan serat. Teknisi biasa dapat dengan cepat menguasai instalasi dan pemeliharaan jaringan akses full-fiber.

Frame freezing: eAI ONT dengan cerdas mengidentifikasi jenis layanan dan menggunakan teknologi pemotongan Wi-Fi 6 untuk menyediakan saluran khusus untuk layanan VIP, seperti untuk pendidikan secara online dan game online. Operator sekarang dapat memonetisasi berdasarkan pengalaman pengguna, mendapatkan ARPU tambahan sebesar US$2-US$10.

Konvergensi seluler tetap (FMC) adalah tren yang umum, dan jaringan tetap merupakan sebuah landasan operasi full-service. Sementara itu, pembangunan jaringan akses full-fiber sedang meningkat di seluruh dunia.

Karena itu, Huawei akan terus berinovasi dalam teknologi akses full-fiber dan memberikan solusi yang berkelanjutan dan dapat dikembangkan untuk membantu operator mencapai kesuksesan bisnis. (AT Network)

Tags: Huawei
Previous Post

China Masif Kembangkan Energi Bersih

Next Post

Diambang Resesi, Utang Indonesia Tembus Rp5.515 Triliun

Related Posts

Huawei Buka Digix Lab di Singapura, Percepat Transformasi Digital di Asia Pasifik
Business

Huawei Buka Digix Lab di Singapura, Percepat Transformasi Digital di Asia Pasifik

February 26, 2021
Huawei Galang Seluruh Negara Bangun Tatanan Dunia Melalui Teknologi Digital Berkelanjutan
News

Huawei Galang Seluruh Negara Bangun Tatanan Dunia Melalui Teknologi Digital Berkelanjutan

February 22, 2021
Huawei: 5G Capai Era Keemasan dan telah Digunakan di 59 Negara
Business

Huawei: 5G Capai Era Keemasan dan telah Digunakan di 59 Negara

February 21, 2021
Pendiri Huawei Ren Zhengfei Ajak Joe Biden Bangun Kolaborasi Global
Business

Pendiri Huawei Ren Zhengfei Ajak Joe Biden Bangun Kolaborasi Global

February 10, 2021
Huawei Usulkan 5 Tahapan Terpenting Transformasi Digital Industri Global
Business

Huawei Usulkan 5 Tahapan Terpenting Transformasi Digital Industri Global

February 8, 2021
Huawei Terpuruk di Pasar India
Business

Efek Sanksi AS, Pengiriman Smartphone Huawei Rontok 41 Persen Secara Global

January 31, 2021
Next Post
Tumbuh 11,9 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp5.608 Triliun

Diambang Resesi, Utang Indonesia Tembus Rp5.515 Triliun

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Brantas Abipraya Raih Penghargaan dari World Safety Organization
  • Fantastis, Harga Sebuah Mangkuk China Peninggalan Abad ke-15 Bernilai Rp7,1 Miliar di AS
  • AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar
  • Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang
  • Jokowi: Indonesia Jangan Sampai Digilas oleh Perdagangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.