• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Thursday, November 30, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home CORPORATION

Ifishdeco Raih Penjualan Nikel Senilai Rp906,25 Miliar Sepanjang 2021

by Redaksi Asiatoday
April 24, 2022
in CORPORATION
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Ifishdeco Raih Penjualan Nikel Senilai Rp906,25 Miliar Sepanjang 2021

Tambang nikel PT Ifishdeco di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Dok

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan pertambangan nikel terintegrasi, PT Ifishdeco Tbk (IFSH), meraih penjualan bersih senilai Rp906,25 miliar sepanjang 2021.

Angka ini tumbuh 129% dibandingkan pencapaian tahun 2020 senilai Rp396,57 miliar.

Dengan nilai penjualan ini, Ifishdeco berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp159,07 miliar di sepanjang tahun lalu, melonjak lebih dari 5 kali lipat atau 577% dari perolehan laba bersih Rp 23,48 miliar di sepanjang 2020.

RelatedPosts

OCBC Indonesia Acquires 99% Shares of Commonwealth Bank of Australia

Geo Energy Akuisisi Golden Eagle Energy Senilai Rp2,41 Triliun

Goodyear Siap Lepas 100 Toko Ritelnya di Asia Pasifik

Menurut Direktur Keuangan Ifishdeco, Ineke Kartika Dewi, kinerja positif Ifishdeco merupakan hasil dari konsistensi perseroan dalam melakukan sejumlah strategi seperti fokus pada pasar domestik, optimalisasi cadangan nikel, dan revitalisasi dermaga untuk meningkatkan kapasitas pengiriman.

“Berbekal kinerja gemilang pada 2021, Ifishdeco bersiap melakukan sederet ekspansi organik dan anorganik untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang,” ungkap Ineke Kartika Dewi, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (23/4/2022).

Ineke melanjutkan, berbagai strategi bisnis IFSH terbukti berhasil menghasilkan kinerja solid dengan berhasil mencetak rekor tertinggi laba bersih sejak berdiri, bahkan laba di tahun lalu melampaui pencapaian laba sebelum pandemi yakni Rp97,72 miliar pada 2019.

Mengacu pada kinerja selama 5 tahun terakhir, IFSH mampu meraih kinerja di tengah tekanan pandemi COVID-19 dan larangan ekspor bijih nikel.

Dalam lima tahun terakhir, IFSH berhasil membukukan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 24,87%.

Sebagai perbandingan, di tahun 2017 IFSH membukukan penjualan bersih Rp324,71 miliar.

Di tengah tren permintaan tinggi komoditas nikel di pasar domestik dan global, Ifishdeco menargetkan kenaikan volume produksi sehingga bisa mencapai kinerja produksi sebelum pandemi.

“Peningkatan volume produksi juga akan dilakukan bersamaan dengan strategi efisiensi,” imbuhnya.

Di tahun ini IFSH akan memulai transformasi digital yang ditargetkan akan berdampak pada efisiensi yakni penurunan beban operasional sekaligus pengawasan operasional.

“Selain mengejar kenaikan volume produksi dan efisiensi, IFSH juga membuka peluang untuk melakukan ekspansi organik lewat akuisisi tambang nikel sebagai sumber pertumbuhan baru di masa depan sekaligus memperbesar cadangan nikel,” jelas Ineke.

IFSH aktif melihat sejumlah potensi akuisisi lewat berbagai opsi, diantaranya melakukan akuisisi greenfield atau akuisisi perusahaan tambang nikel yang sudah beroperasi.

“Untuk mencapai target pertumbuhan berkelanjutan, perseroan menyiapkan capital expenditure (capex) Rp12 miliar di tahun ini. Mayoritas capex digunakan untuk pembelian alat berat,” ujar Ineke.

Beragam strategi ekspansi ini diyakini IFSH mampu memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tambang nikel terkemuka di Indonesia.

Sebagai informasi, pasar komoditas nikel diperkirakan akan tetap tumbuh positif di tahun ini.

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyatakan permintaan bijih nikel tahun 2022 dalam negeri diperkirakan melonjak tajam, naik hingga 30% dibandingkan tahun 2021.

Peningkatan tersebut seiring dengan beroperasinya sejumlah smelter pengolahan nikel di tahun 2022. (ATN)

Tags: IfishdecoNikelTambang Nikel
Previous Post

Sinar Mas Land dan Startup Korsel, Reco Inc Jalin Kolaborasi Manajemen Limbah

Next Post

Kebocoran Gas di Proyek Geothermal Indonesia Terulang, Puluhan Warga Keracunan

Next Post
Kebocoran Gas di Proyek Geothermal Indonesia Terulang, Puluhan Warga Keracunan

Kebocoran Gas di Proyek Geothermal Indonesia Terulang, Puluhan Warga Keracunan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia
  • LNG Project in Masela Block Receives Additional Investment Worth US$ 1 Billion
  • COP28 Summit: Indonesia Emphasizes Global Collaboration to Overcome Climate Change
  • Workers in Indonesia National Strike, 100 Industries Paralyzed
  • Indonesia, Saudi, Brunei and IALA Agree to Cooperate in the Field of Shipping and Port Connectivity
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist