ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan China akan menjadi motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi global pasca pandemi Covid-19.
Menurut IMF, China akan berkontribusi lebih dari seperlima dari total peningkatan produk domestik bruto dunia dalam lima tahun hingga 2026. PDB global diperkirakan naik lebih dari USD28 triliun menjadi USD122 triliun selama periode itu, setelah mengalami penurunan USD2,8 triliun tahun lalu akibat kontraksi dan depresi besar.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan India akan menjadi kontributor terbesar kedua dan ketiga untuk pertumbuhan global pada periode tersebut, dengan Jepang dan Jerman melengkapi lima besar. Secara keseluruhan, IMF memperkirakan bahwa ekonomi global akan tumbuh 6 persen tahun ini, sebelum melambat menuju kecepatan 3 persen pada 2026.
Lembaga itu juga memperingatkan bahwa pertumbuhan dalam ekspansi yang akan datang mungkin tidak merata, dengan ekonomi berkembang diperkirakan mengalami kerugian yang lebih besar dan lebih lambat dalam pemulihan.
“Ketimpangan pendapatan kemungkinan akan meningkat secara signifikan karena pandemi,” tulis IMF dalam laporan World Economic Outlook, dilansir Bloomberg, Rabu (7/4/2021).
Hampir 95 juta lebih orang diperkirakan telah jatuh di bawah ambang kemiskinan ekstrem pada 2020 dibandingkan dengan proyeksi prapandemi. Salah satu alasan untuk perbedaan tersebut adalah pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan di AS. Negeri Paman Sam adalah satu-satunya ekonomi besar yang diperkirakan IMF akan tumbuh lebih besar dibandingkan sebelum pandemi pada tahun depan.
Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan kenaikan suku bunga AS dapat menimbulkan ancaman bagi pemulihan di pasar negara berkembang. (ATN)
Discussion about this post