ASIATODAY.ID, MAKASSAR – Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep secara resmi mengajukan surat permohonan agar Geopark Maros Pangkep bisa ditetapkan sebagai Global Geopark UNESCO.
Langkah itu dilakukan sebab Geopark Maros Pangkep dipandang telah memenuhi sejumlah syarat untuk masuk dalam Global Geopark UNESCO.
General Manager Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan mengungkapkan, pengajuan tersebut dilakukan oleh Komisi Nasional untuk United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau KNIU melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU Kemendikbud).
“Langkah ini sangat strategis dan menjadi terobosan yang patut didukung, semoga tahun depan akan ada proses asesmen,” jelas Dedy usai beraudience dengan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, sebagaimana keterangan tertulis, Senin (3/8/2020).
Sebelum dilakukan proses asesmen oleh Assesor UNESCO pada Mei 2021 mendatang, Geopark Maros Pangkep masih harus melengkapi sejumlah persyaratan, termasuk pembenahan infrastruktur dan promosi.
Adapun geosite kawasan Geopark Maros Pangkep ini tersebar di daratan Kabupaten Maros-Pangkep hingga kepulauan Spermonde.
Geopark Maros Pangkep sendiri mulai diinisiasi sejak 2015 silam dan ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh pemerintah pusat pada November 2017 lalu. Kemudian ditetapkan Gubernur melalui Surat Keputusan (SK) Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep.
Menurut Irfan, upaya menjadikan Geopark Maros Pangkep sebagai bagian dari Global Geopark UNESCO tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk dari Pemerintah Provinsi Sulsel.
“Kami telah meminta arahan dari Pak Gubernur. Ini akan menambah semangat untuk terus bersinergi dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah,” imbuh Irfan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan siap mendukung penuh agar Geopark Maros Pangkep bisa menjadi bagian Global Geopark UNESCO.
Nurdin menegaskan, seluruh elemen harus ikut terlibat untuk tetap menjaga kelestarian kawasan Geopark Maros Pangkep.
“Maros-Pangkep ini sangat banyak destinasinya, sehingga ini harus betul-betul dijaga keasliannya, termasuk kearifan lokalnya,” terang Nurdin.
Kendati akan dilakukan pembenahan infrastruktur di kawasan itu kata Nurdin, jangan sampai mengubah fungsi kawasan sebenarnya. Apalagi, kawasan ini juga mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.
Menurut dia, pembangunan di kawasan itu tidak luput dari upaya memuliakan kekayaan alam di sekitarnya. Sebab jika kekayaan alam tersebut bisa dimuliakan secara otomatis hal itu juga turut mensejahterakan masyarakat di kawasan Geopark Maros Pangkep.
“Tentu kita berharap seluruh peroses pengakuannya oleh UNESCO bisa berjalan lancar hingga asesmen di tahun depan,” imbuh Nurdin. (ATN)
Discussion about this post