ASIATODAY.ID, JAKARTA– Indonesia dan Belgia sepakat untuk memperkuat sinergi dalam kerangka menumbuhkan investasi di sektor pelabuhan.
Hal ini mengemuka dalam ‘Indonesia-Belgium Virtual Business and Investment Dialogue on Port Development’ yang digagas oleh KBRI Brussel bekerja sama dengan KADIN dan Benelux-Indonesia Association (BIA) pada Rabu (9/9/2020) waktu setempat.
Belgia merupakan negara yang menempati posisi ke-5 sebagai investor dari negara-negara Uni Eropa (UE) dengan mayoritas di sektor perkebunan dan industri pangan, yang tentunya juga sangat bergantung pada pelabuhan untuk proses distribusinya.
“Saat ini merupakan momen yang tepat untuk menyelenggarakan Virtual Business and Investment Dialogue on Port Development karena sektor maritim terutama transportasi dan logistik merupakan salah satu prioritas dalam mendukung pemulihan ekonomi,” kata Sulaiman Syarif, Chargé d’Affaires KBRI Brussel melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Dikatakan Sulaiman, selain mendorong peningkatan kerja sama infrastruktur dan SDM, penting juga menjajaki outbound investment Indonesia ke Belgia di bidang pelabuhan. Hal ini telah dilakukan kompetitor Indonesia untuk meningkatkan ekspornya.
Sementara itu, Direktur Port of Antwerp International (PoA) Stefan Cassimon mengatakan, di masa pandemi PoA telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses adaptasi, mulai dari membentuk gugus tugas dengan seluruh pihak terkait Pelabuhan, komunikasi yang transparan terkait kebijakan dan dampak Covid-19, internal dan eksternal campaign, dan penggunaan aplikasi Romeware untuk mendukung social distancing.
Dia juga sempat menyinggung terkait The European Green Deal (EGD), yaitu upaya UE untuk mencapai target climate neutral pada 2050 dengan ekonomi yang lebih ‘hijau’.
“Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada shipping sustainability yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
KBRI Brussel mencatat sejumlah kerja sama erat yang telah terjalin antara Port of Antwerp dan Pelindo serta otoritas Pelabuhan lainnya di Indonesia.
Setidaknya terdapat 430 personil otoritas Pelabuhan Indonesia yang pernah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Antwerp/Flanders Port Training Center (APEC).
Sejumlah pejabat terkait Indonesia juga pernah mengunjungi Port of Antwerp untuk saling bertukar informasi terkait manajemen Pelabuhan.
Pada 2019, pihak Port of Antwerp juga mengunjungi Indonesia untuk menjajaki berbagai proyek kerja sama di sektor Pelabuhan. (ATN)
Discussion about this post