ASIATODAY.ID, JAKARTA – Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Roeslani mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk bermitra dengan AS, salah satunya dalam membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik bagi negeri Paman Sam.
“Untuk pengadaan mobil listrik di AS, Indonesia akan bangga menjadi bagian dari pemasok baterai listrik ini,” kata Rosan di forum Webinar Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rabu (8/2/2023).
Menurut Rosan, baterai memainkan peran penting dalam komponen kendaraan listrik. Apalagi, pengadaan baterai listrik bisa mencapai 40 persen dari total biaya produksi.
Rosan menuturkan, Indonesia tidak akan kesulitan dalam industri baterai karena memiliki cadangan nikel, kobalt, bauksit, dan tembaga yang melimpah.
“Ini komponen kunci untuk pembuatan kendaraan listrik,” tutur Rosan.
Rosan mengungkapkan, Indonesia saat ini memproduksi 47 persen nikel dunia. Lalu pada 2022, Indonesia juga terbilang memiliki cadangan nikel terbesar.
Meskipun begitu, Rosan mengatakan Indonesia memiliki biaya manufaktur terendah di Asia karena biaya tenaga kerja dan listrik mencapai 6 persen dari total biaya.
“Biaya produksi yang lebih rendah berarti kendaraan listrik yang dihasilkan memiliki harga yang lebih kompetitif lalu nantinya mempengaruhi jumlah insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah AS,” jelas Rosan.
Rosan optimis kondisi tersebut menguntungkan Indonesia dan AS karena terdapat peluang kerja sama melalui industri kendaraan listrik. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post