ASIATODAY.ID, JAKARTA – Forum Rektor Indonesia (FRI) memandang, Indonesia membutuhkan investasi satelit untuk mendukung transformasi pendidikan di masa pandemi Covid-19.
“Satelit itu dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19 saat ini,” kata Ketua FRI, Arif Satria dalam Webinar Kampus Merdeka, Forum Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa Seluruh Indonesia 2020 pada Jumat (23/10/2020).
Arif mengungkapkan, kebijakan pembelajaran jarak jauh yang diberlakukan Kemendikbud beberapa waktu lalu kemungkinan masih akan berlanjut hingga pandemi Covid-19 benar-benar dapat diatasi.
Menurut Arif, walau Covid-19 akan mereda, namun PJJ akan tetap digelar meskipun dengan skala yang lebih kecil.
“Pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar, dan adanya pandemi ini bisa kita jadikan momentum untuk mulai mengembangkan teknologi pendidikan, salah satunya dengan satelit pendidikan,” imbuh Arif.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mencontohkan, investasi Telkom Indonesia untuk Satelit Merah Putih sekitar Rp2,4 triliun. Sementara Telkom 3S membutuhkan dana sekitar Rp3,1 triliun. Itu artinya, kebijakan bantuan kuota internet senilai lebih dari Rp7 triliun per semester untuk siswa, mahasiswa dan pendidik dapat dialihkan ke pengembangan satelit pendidikan ini.
Gagasan tentang pembuatan satelit pendidikan ini pernah disampaikan Arif saat bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di Istana Merdeka.
“Dengan satelit sendiri, maka pemerintah dapat menekan biaya subsidi kuota internet sehingga lebih efisien. Sementara mahasiswa, siswa, guru, dosen, juga dapat menikmati akses Internet lebih baik dan gratis,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post