ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menyoroti kondisi lingkungan hidup Indonesia yang memburuk akibat sampah plastik.
Merujuk dari data Race for Water Foundation, setiap tahunnya orang menghasilkan 50 kilogram sampah plastik per tahunnya. Dimana 5%-10% sampah plastik itu dibuang ke laut.
Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik di laut. Padahal dalam Laporan Convention on Biological Diversity pada tahun 2016, lebih dari 800 spesies makhluk hidup di laut terancam oleh sampah plastik.
“Gaya hidup kita dalam menggunakan plastik dan membuangnya sembarangan ke laut menjadi salah satu penyebab. Tentu ini bukan ranking membanggakan bagi kita,” terang Sri Mulyani di Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Jumat (11/10/2019).
Menurut Sri Mulyani, untuk menekan sampah plastik, disamping harus terus mengembangkan pengelolaan sampah dengan cara yang tepat, kesadaran setiap pihak untuk menjaga lingkungan sangat diperlukan.
“Kesadaran masyarakat ini harus terus-menerus diciptakan,” imbuhnya.
Sri Mulyani memandang, seiring dengan tumbuhnya ekonomi maka sampah akan semakin banyak akibat meningkatnya aktivitas perekonomian. Hal ini tentu harus menjadi perhatian berbagai pihak.
“Saat ini Indonesia mungkin harus mulai memikirkan tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tapi juga bagaimana kita menangani sampah,” tegasnya.
Selain aktivitas ekonomi, peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi turut memberikan sumbangan pada banyaknya sampah di Indonesia. Sri Mulyani menyebut, timbunan sampah di Tanah Air akan meningkat menjadi 70,5 juta ton di tahun 2025 dari 65,8 juta ton di tahun 2017.
“Jadi kita akan hidup dengan jumlah manusianya semakin banyak, sampahnya juga semakin banyak,” terangnya.
Sri Mulyani berada di Kabupaten Tangerang dalam rangka membangun kampanye kesadaran lingkungan dengan mengajak jajaran Kemenkeu melakukan bersih-bersih pantai. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Oeang ke-73.
“Selain dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola sampah, kami di Kemenkeu juga secara terus-menerus mencoba untuk merespons melalui berbagai kebijakan fiskal,” tandasnya.(AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post