ASIATODAY.ID, KUWAIT CITY – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membawa tiga fokus bidang ekonomi yang harus dilakukan Indonesia dan Kuwait dalam menghadapi kondisi ekonomi global.
“Pertama, kolaborasi yang kuat antara Pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah dan dunia usaha harus bergerak bersama. Sinergi adalah kata kunci,” kata Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI kepada asiatoday.id, Senin (2/9/2019).
Kedua, infrastruktur bisnis Indonesia-Kuwait perlu terus diperkuat. Saat ini Indonesia dan Kuwait sepakat membentuk Komite Dagang Bersama untuk memfasilitasi perdagangan Indonesia-Kuwait.
Ketiga, memfokuskan kerja sama pada sektor yang menjadi unggulan Indonesia dan Kuwait. Kerja sama pada sektor energi dan e-commerce adalah sektor unggulan bagi kerja sama Indonesia dan Kuwait kedepan.
Kondisi ekonomi global yang tidak menentu mengharuskan para pelaku usaha bekerja lebih erat dan lebih keras. Selain itu, dibutuhkan pula terobosan dan bekerja di luar rutin agar ekonomi dunia dapat terus bergerak.
Pertemuan ini digagas bersama antara KADIN kedua negara (KADIN dan KCCI) dan KBRI Kuwait di sela-sela pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-1 Indonesia dan Kuwait yang dipimpin Menlu kedua negara.
Forum Bisnis Indonesia-Kuwait ini dihadiri lebih dari 60 pengusaha kedua negara khususnya sektor UMKM yang melibatkan sektor migas, digital dan e-commerce, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, retail, keuangan Syariah, UKM, konstruksi, jasa, pakaian Muslim, dan pariwisata.
Forum bisnis ini menghasilkan beberapa kesepakatan bisnis di bidang perikanan, komoditi, digital research untuk UMKM dan E-Commerce, Big Data & Teknologi Artificial Intelligince (AI) senilai sekitar USD13 juta.
Forum bisnis yang digelar merupakan tindaklanjut instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk menjadikan KBRI sebagai garda terdepan upaya Indonesia untuk menarik investasi dan mendorong ekspor.
Kuwait adalah salah satu mitra energi terbesar Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai USD214 juta pada 2018. Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari USD403 juta di tahun yang sama. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post