ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah Talk Show bertajuk “Engaging Potential Partners on the Sustainable Development of Indonesia’s Outer Islands: The Case of Natuna Islands” akan digelar di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Senin (25/11/2019).
Forum yang digagas oleh Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) Angkatan 63 tersebut bertujuan menggandeng mitra-mitra asing yang berpotensi untuk berinvestasi di kepulauan Natuna.
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi, Ina H. Krisnamurthi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemenlu RI untuk mendukung pembangunan berkelanjutan pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Natuna, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan memelihara kelestarian ekosistem.
Talk Show akan diawali paparan dari Mr. Keiichi Ono, Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Jepang di Jakarta mengenai peluang kerja sama yang dapat dijalin dengan Jepang. Dr. Siswo Pramono, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan – Kemenlu RI akan menjelaskan pentingnya upaya pembangunan pulau-pulau terluar Indonesia dan peran strategis Kemenlu RI dalam mendukung upaya tersebut.
Diskusi ini juga akan mendapatkan perspektif pembangunan sektor kelautan dan perikanan dari Bapak Raden Tomi Supratomo, Kepala Bagian Program pada Setditjen Pengelolaan Ruang Laut – Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tidak kalah pentingnya, Primadi H. Serad, Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation akan berbagi pengalaman dalam mendukung pendidikan vokasi di Indonesia dan aspek-aspek khusus yang dapat ditawarkan bagi pembangunan di pulau-pulau terluar.
“Kepulauan Natuna telah ditetapkan untuk dikembangkan sebagai pusat perikanan, pariwisata, ekonomi kerakyatan, konservasi dan pertahanan militer. Sejalan dengan kebijakan ini, Kemenlu RI sejak 2016 telah menginisiasi program kemitraan strategis pengembangan berkelanjutan di Kepulauan Natuna melalui Sustainable Island Development Initiative (SIDI),” jelas Ina melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/11/2019).
SIDI dilaksanakan dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah dan swasta di tingkat nasional maupun mitra kerja sama dari Pemerintah negara sahabat dan korporasi multinasional.
Talk Show menghadirkan perwakilan-perwakilan dari Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, akademisi, kedutaan besar negara asing, dan sejumlah perusahaan asing yang bergerak di bidang konstruksi, teknologi informasi, agribisnis dan pemurnian air.
“Kolaborasi yang saling menguntungkan dengan mitra potensial dari dalam dan luar negeri untuk pengembangan Kepulauan Natuna secara berkelanjutan dapat berupa kerja sama proyek dan investasi, berbagi informasi dan pengetahuan, sharing of best-practices and experiences dan transfer teknologi,” imbuhnya. (AT Network).
,’;\;\’\’
Discussion about this post