ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia melepas ekspor komoditas cangkang kelapa sawit atau palm kernel shell Indonesia ke Jepang. Komoditas tersebut tidak terdampak kondisi darurat pandemi covid-19.
“Meskipun, Pemerintah Jepang memberlakukan kondisi darurat akibat pandemi covid-19, ekspor komoditas palm kernel shell ke Jepang yang tercatat relatif stabil dan bahkan berpotensi meningkat,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melalui keterangan resmi, Selasa (12/5/2020).
Agus mengungkapkan produsen atau eksportir dari Indonesia yakni PT International Green Energy telah mengirimkan komoditas palm kernel shell ini sebanyak 10 ribu MT melalui Pelabuhan Tanjung Buton Riau pada 28 April 2020 lalu. Pengiriman komoditas palm kernel tersebut tiba di pelabuhan Kochi, Jepang pada 8 Mei 2020.
“Dengan hasil kinerja ekspor yang positif tersebut, diharapkan produk biomassa dan sawit Indonesia semakin dapat diterima di pasar Jepang. Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang pasar yang ada dan memainkan peran utama dalam transformasi masa depan energi dunia menuju bahan bakar nabati terbarukan,” kata Agus.
Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kasan menjelaskan bahwa pembelian palm kernel shell asal Indonesia dilakukan oleh perusahaan Jepang, yaitu Erex Co. Ltd. Kesepakatan pembelian dilakukan pada Januari 2020 lalu di Jepang dan direncanakan akan berlangsung selama 15 tahun dengan jumlah 120 ribu MT per tahun.
Kesepakatan ini merupakan hasil misi dagang yang difasilitasi Kemendag saat Trade Expo Indonesia pada 2019. Selain itu, mulai 2020 akan diekspor perdana palm kernel shell oleh PT International Green Energy dengan mitra lainnya yaitu Tokyo Sangyo Co. Ltd dan pengapalan yang direncanakan akan mulai dilakukan pada Juni-Juli 2020.
“Kerja sama ini juga akan berlangsung hingga 2030,” ujar Kasan.
Berdasarkan data Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, kebutuhan akan energi listrik di Jepang hingga 2030, sebagian besar akan disuplai oleh batu bara sebesar 26 persen dan energi terbarukan sebesar 22-24 persen. Dari nilai tersebut, energi terbarukan mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 10,3 persen dari seluruh pasokan energi nasional Jepang dibanding 2016.
Adapun pada 2019, ekspor kelapa sawit Indonesia dan produk turunannya ke Jepang mencapai USD142,8 juta dengan tren pertumbuhan sebesar 27,4 persen per tahun selama lima tahun terakhir. Pada periode tersebut, ekspor palm kernel shell Indonesia ke Jepang juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,6 persen (YoY) dengan nilai USD766,9 ribu. (AT Network)
Discussion about this post