ASIATODAY.ID, JAKARTA – Salah satu anak usaha holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik melakukan penetrasi pasar pupuk internasional. Perusahaan mencatat melakukan ekspor sebanyak 26 ribu ton pupuk jenis NPS 20-20-0+13S dalam bentuk curah ke India.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan India merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang sedang berkembang pesat.
“Petrokimia Gresik kembali ekspor 26 ribu ton pupuk NPS ke India,” kata Rahmad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (01/01/2020).
Berdasarkan data perusahaan, selama 2019 Petrokimia Gresik telah melakukan ekspor pupuk NPS sebanyak tujuh kali dengan total kuantum sebesar 188,98 ribu ton.
Dengan rincian sebanyak 27,5 ribu ton pada Maret, 26,3 ribu ton pada April, 27 ribu ton pada Mei, 27,1 ribu ton pada Agustus, 27,3 ribu ton pada Oktober, 27,5 ribu ton pada November, dan 26 ribu ton pada Desember.
Sejalan dengan kegiatan ekspor itu, Rahmad menjelaskan saat ini perusahaan juga tengah menjalankan program Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik (TBPG).
Dari program tersebut perusahaan ingin menjadi produsen pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri sekaligus memperkuat posisi perusahaan di sektor komersial, sebagai antisipasi atas wacana pengalihan subsidi pupuk oleh pemerintah.
“Oleh karena itu kami saat ini tengah fokus memperkuat pasar pupuk komersial, baik domestik maupun mancanegara,” jelasnya.
Sementara untuk memperkuat captive market di India, Rahmad menambahkan pada November 2019 lalu perusahaan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gujarat State Fertilizers and Chemical untuk mengekspor 200 ribu ton pupuk NPS yang akan diekspor pada tahun mendatang.
“Selain pupuk NPS, India juga menjadi negara tujuan ekspor pupuk jenis Urea dan ZK. Hingga penghujung 2019, Petrokimia Gresik tercatat telah mengekspor ke India pupuk Urea sebesar 133 ribu ton dan ZK 800 ton. Dengan demikian, total ekspor pupuk komersil Petrokimia Gresik ke India mencapai 323 ribu ton,” jelas dia.
Tak hanya melakukan ekspor ke India, kedepannya untuk memperluas penetrasi ekspor, Petrokimia Gresik juga aktif menjajaki kerja sama penjualan ke pembeli di negara lain, terutama di Asia dan Afrika.
Saat ini perusahaan memiliki kapasitas produksi pupuk dan non-pupuk sebesar 8,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, Rahmad memastikan bahwa ekspor dilakukan setelah pihaknya tuntas memenuhi alokasi pupuk bersubsidi sebagai upaya Petrokimia Gresik mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post