ASIATODAY.ID, HONG KONG – Indonesia membuka peluang seluasnya bagi investor Hong Kong untuk berinvestasi di negeri itu.
Berbagai peluang Investasi di Indonesia itu dieksplorasi melalui forum seminar investasi bertajuk “Capturing Indonesia’s Investment Opportunities in the New Normal Era” pada Senin (13/12/2021). Forum itu diprakarsai oleh KJRI Hong Kong.
Sebanyak 100 investor terkemuka dan pengusaha potensial yang ada di Hong Kong turut hadir secara tatap muka, serta dihadiri secara daring oleh para keynote speaker dan narasumber antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jaksa Agung RI, dan Menteri Investasi/BKPM yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro BKPM.
Konsul Jenderal RI Hong Kong, Ricky Suhendar menyampaikan bahwa realisasi Investasi Hong Kong pada tahun 2021 tercatat sebesar USD3.1 milliar naik sebesar 25,98 % dibanding tahun 2020, yang berarti investasi Hong Kong berada diurutan kedua setelah Singapura atau naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Walaupun ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, hubungan ekonomi Indonesia dan Hong Kong selama 2021 tumbuh dan terjalin dengan baik,” kata Konjen Ricky dikutip dari siaran pers Rabu (15/12/2021).
Konjen Ricky juga menegaskan kembali komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pemerintah RI dalam melanjutkan agenda reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi investasi.
“Presiden Jokowi juga akan terus memimpin upaya Pemerintah dalam menjamin kepastian hukum dan meningkatkan kemudahan berusaha dan investasi di Indonesia,” ungkap Konjen Ricky.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan beberapa industri prioritas Indonesia, utamanya dalam masa pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19 antara lain sektor digital, bidang kesehatan dan green economy.
Menkomarinves juga menawarkan berbagai peluang investasi antara lain hilirisasi sumber daya mineral, pengembangan baterai lithium berbasis nikel, transportasi, energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon (GHG) dengan tetap memperhatikan prinsip penggunaan tenaga kerja lokal, ramah lingkungan, penambahan nilai dan transfer teknologi.
Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin memberikan jaminan dan kepastian hukum dari Pemerintah RI bagi para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia, dengan menjadikan pendampingan hukum bagi investor sebagai prioritas utama kerja Kejaksaan Agung RI.
Hal ini dibuktikan sejak tahun 2020, Presiden RI telah membentuk Satuan Tugas Pengamanan Investasi untuk membantu menyelesaikan berbagai hambatan investasi di Indonesia.
Secara lebih rinci, Wakil Jaksa Agung RI, Setia Untung Arimuladi berikan contoh pelaksanaan investasi yang berhasil selesaikan berbagai hambatan yang dihadapi dengan didampingi oleh Kejaksaan Agung RI sebagai anggota Satgas Percepatan Investasi.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro BKPM, Indra Darmawan, menyampaikan keunggulan berinvestasi di Indonesia, situasi penanaman modal asing di Indonesia yang semakin meningkat tidak hanya di wilayah Jawa namun juga di wilayah lainnya serta ajakan agar investor Hong Kong tidak ragu menanamkan modal di Indonesia.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Imam Soejoedi, menjelaskan informasi kemudahan dan fasilitasi investasi di Indonesia serta adanya tim khusus di BKPM di berbagai wilayah untuk mengatasi berbagai permasalahan.i
Dua pengusaha Hong Kong yang telah berpengalaman dalam melakukan investasi di Indonesia berbagi pengalaman dan testimoni berbisnis di Indonesia.
Mereka yakni Mr. Stanley Wong, Senior Deputy Financial Officer Road King Infrastructure Ltd, perusahaan investasi asal Hong Kong yang telah melakukan investasi pada beberapa ruas tol di Indonesia, seperti proyek tol trans Jawa dan proyek tol trans Sumatra serta Mr. Dominic Tam Executive Chairman / CEO Combine Will Industrial Co., Ltd. yang telah mendirikan pabrik mainan di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara fokus bagi investor Hong Kong dalam menanamkan investasinya akibat makin membaik dan makin menariknya iklim investasi Indonesia dibandingkan dengan negara pesaing di Asia lainnya. (ATN)
Discussion about this post