ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia menggalang negara-negara ASEAN untuk tumbuh bersama dan mempromosikan investasi dengan melakukan pendekatan kepada keunggulan komparatif masing-masing.
Bahlil mengungkapkan hal itu saat mengikuti Persidangan ke-25 Dewan Kawasan Investasi ASEAN (AIA Council) di Siem Reap, Kamboja pada Rabu (14/9/2022).
Menurut Bahlil, berdasarkan laporan UNCTAD 2022 (United Nations Conference on Trade and Development), FDI (Foreign Direct Investment) di ASEAN telah kembali ke kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Kendati demikian, Bahlil menyoroti adanya distribusi penyebaran FDI yang tidak merata di antara negara-negara ASEAN. Karena itu, Bahlil mengusulkan adanya kerja sama dengan saling memberikan suatu peluang yang baik kepada masing-masing negara.
Ini diharapkan dapat menciptakan pemerataan investasi di kawasan Asia Tenggara.
“Ketika pemerataan tidak terjadi, saya pikir kehadiran kita yang tergabung dalam ASEAN belum mampu kita wujudkan bersama dari apa yang dicita-citakan oleh pendiri ASEAN dulu,” kata Bahlil dalam siaran pers, dikutip Kamis (15/9/2022).
Lebih jauh Bahlil menegaskan bahwa tidak boleh hanya satu negara tertentu di ASEAN yang bisa menikmati investasi asing secara maksimal. Sebab lambang padi yang ada pada logo ASEAN mencerminkan tumbuh bersama, kerja sama bersama, dan harus mendapat bagian bersama dalam rangka mewujudkan kesejahteraan.
“Kami tidak ingin hanya satu negara tertentu yang merasakan hasil maksimal dari keberadaan di ASEAN, sementara negara lain tidak. Karena lambang padi ASEAN itu adalah tumbuh bersama, kerja sama bersama, dan harus mendapat bagian bersama dalam rangka mewujudkan kesejahteraan itu,” imbuhnya.
Sebagai referensi, AIA Council merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan ke-54 Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) yang kali ini dilaksanakan di Kamboja yang memegang Keketuaan ASEAN di 2022.
Adapun, tujuan persidangan ini antara lain merespon ASEAN Investment Report atau Laporan Investasi ASEAN 2022 yang disusun dan dipublikasikan oleh UNCTAD dengan dua hal utama yang ditelaah, yaitu FDI dan fasilitasi investasi. (ATN)
Discussion about this post