ASIATODAY.ID, KOPENHAGEN – The International Biodiversity Day menjadi momentum untuk menggaungkan konservasi Orangutan Kalimantan melalui berbagai macam aksi, salah satunya melalui pameran foto.
Gerakan inilah yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kopenhagen dan organisasi Save Orangutan Denmark dengan menyelenggarakan pameran foto bertajuk “I am the Forrest” di Asia House, Kopenhagen pada Sabtu (26/3/2022).
Pameran tersebut menampilkan berbagai foto keanekaragaman flora dan fauna di belantara rimba Kalimantan termasuk pagelaran seni budaya Indonesia yang dipersembahkan oleh INDA, berupa tari Enggang, yang merupakan tarian khas suku Dayak Kenyah, dan tari Gantar dari Suku Dayak Benuaq dan Tunjung Kalimantan Timur, serta sajian kuliner kopi dan makanan ringan khas Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Denmark, Dewi Savitri Wahab menyambut baik upaya kolaborasi antara KBRI Kopenhagen dengan Save Orangutan Denmark, sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat internasional untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat di Denmark mengenai pentingnya keanekaragaman hayati dalam kehidupan manusia, dan upaya pemanfaatan hutan dan segala isinya secara berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menerapkan azas pembangunan yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan unsur perlindungan dan pelestarian alam, termasuk hutan.
“Pemerintah Indonesia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam upaya bersama pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hutan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Save Orangutan Denmark, Hanne Gürtler mengajak publik di Denmark untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Save Orangutan bekerjasama dengan LSM dan pemerintah di wilayah Kalimantan Timur dalam upaya pelestarian hutan dan Orangutan, serta pemberdayaan masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.
Pameran dihadiri oleh sekitar seratus orang pengunjung yang terdiri dari berbagai kalangan, antara lain fotografer dan videografer, pelajar dan mahasiswa, pejabat museum nasional, dan kalangan diplomatik di Kopenhagen. (ATN)
Discussion about this post