ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia terus membidik perluasan pasar ekspor komoditi pertanian secara global, termasuk ke Tunisia.
Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi terus menjajaki peningkatan ekspor kopi Indonesia dengan mengunjungi perusahaan kopi terbesar di negeri itu.
“Kami punya program khusus untuk menjajaki diplomasi dan peningkatan ekspor kopi di Tunisia. Sebab itu, kami mengunjungi salah satu perusahaan kopi terbesar di Tunisia, Bondin,” kata Zuhairi dalam keterangan tertulis dari KBRI Tunis yang diterima di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Kopi Indonesia, baik jenis robusta maupun arabica, sudah menembus pasar Timur Tengah, termasuk Tunisia, kata dia.Ia mengatakan Bondin, yang didirikan pada 1934, sudah menguasai 50 persen pasar kopi di Tunisia.
Selama ini, perusahaan itu mengimpor kopi dari Brazil, Turki, Vietnam, Indonesia, Tanzania, Kenya, dan beberapa negara Afrika lainnya, kata Zuhairi.
Dia mengatakan kopi dari Indonesia mempunyai keistimewaan dari segi kualitas dan harga yang kompetitif.
“Jika kopi Indonesia mampu menguasai pasar Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara lainnya, maka saatnya kita lebih serius dan agresif mengenalkan dan memasarkan kopi Indonesia. Bondin sangat tertarik dengan peradaban kopi Nusantara, dan ingin mengimpor kopi dari kita,” kata dia.
Menurut Zuhairi, dari sisi prosedur yang harus dilakukan adalah mempercepat kesepakatan perdagangan Preferential Trade Agreement(PTA) yang sedang dinegosiasikan oleh Kementerian Perdagangan Indonesia danTunisia.
“Saya optimis kita bisa melakukan diplomasi dan meningkatkan ekspor kopi kita ke Tunisia. Responnya sangat bagus. Setelah selesainya Preferential Trade Agreement, harga bisa sangat kompetitif dengan negara-negara lain, karena kualitas kopi kita lebih baik,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post