ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menyambut baik kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi terhadap jemaah umrah dan haji Indonesia.
“Saya menyampaikan penghargaan atas berbagai kebijaksanaan baru yang tadi disampaikan baik yang menyangkut kunjungan umrah ataupun juga haji yang diberikan banyak kemudahan bagi para jemaah, khususnya jemaah Indonesia,” kata Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, Rabu (26/10/2022), di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Wapres mengungkapkan, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, animo masyarakat Indonesia untuk mengunjungi Arab Saudi baik untuk naik haji maupun umrah sangat besar. Berbagai kelonggaran yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk jemaah Indonesia ini diyakini Wapres akan semakin menambah semangat umat muslim Indonesia untuk mengunjungi tanah suci.
“Dengan adanya kesempatan-kesempatan bisa selain ke Makkah dan Madinah, bisa ke mana-mana ini, saya kira akan sangat mendorong orang Indonesia untuk lebih berkeinginan lagi untuk umrah sekaligus melihat berbagai daerah di luar haramain (dua kota suci, Makkah dan Madinah),” ujarnya.
Di sisi lain, Wapres meminta kepada pemerintah Arab Saudi untuk dapat memberikan perhatian khususnya terhadap penempatan jemaah haji Indonesia di Mina sehingga tidak terlalu jauh dari lokasi melempar jumrah.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai kerja sama perdagangan antara kedua negara. Wapres mengajak pemerintah Arab Saudi untuk sama-sama membangun kemitraan di bidang perdagangan.
“Tentu yang juga kita harapkan adalah hubungan dagang baik yang menyangkut kepentingan-kepentingan haji maupun yang lain. Kami juga ingin dibukakan perdagangan untuk mengekspor barang-barang kebutuhan jemaah haji khususnya Indonesia baik di saat umrah dan haji,” ungkapnya.
Wapres berharap hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi yang telah terjalin sejak lama akan semakin erat dan harmonis.
“Hubungan Indonesia-Saudi ini sudah berjalan, bukan hanya pemerintah tapi masyarakatnya, sudah sejak lama. Ada banyak orang-orang Indonesia yang menetap di Saudi bahkan juga ada yang sampai wafat di Saudi. Jadi antara Indonesia dengan Saudi ini memang hubungan yang sangat kuat sejak dahulu kala,” pungkas Wapres.
Sementara itu, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah menyampaikan berbagai kebijakan baru yang telah diambil oleh pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah umrah dan haji bagi jemaah Indonesia. Beberapa kebijakan tersebut di antaranya perpanjangan masa berlaku visa umrah yang semula 30 hari menjadi 90 hari, kemudahan proses dalam pengajuan visa keberangkatan yang saat ini dapat dilakukan secara mandiri secara elektronik (tidak harus melalui agen perjalanan lagi), hingga kebebasan dalam mengunjungi kota-kota lain di Arab Saudi tidak hanya terbatas di Makkah dan Madinah saja.
Terkait pemindahan penempatan jemaah haji Indonesia di Mina, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa pihaknya sangat memberikan perhatian akan hal tersebut. Namun, Tawfiq mengakui bahwa Mina sangat sempit dan kecil.
“Saya berjanji di hadapan Yang Mulia Bapak Wakil Presiden, sepulang saya dari sini saya langsung akan membahas terkait tentang penempatan jemaah haji Indonesia di Mina, kalau tidak bisa semuanya tapi jumlah yang banyak itu bisa kita berikan tempat [terbaik],” pungkas Tawfiq.
Turut hadir dalam pertemuan, antara lain, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi. (ATN)
Discussion about this post