ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menata infrastruktur internet.
Pasalnya, Indonesia masih jauh tertinggal di Asia Tenggara (ASEAN) dalam hal kecepatan internet.
Merujuk Speedtest Global Index, Indonesia bahkan tertinggal dari Kamboja dan Laos.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi peringkat kecepatan internet di Indonesia, salah satunya wilayah geografis Indonesia yang sangat luas dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara.
“Bentangan wilayah geografis yang sangat luas serta kondisi yang wilayah berbeda-beda, sangat mempengaruhi perihal pemerataan infrastruktur internet di seluruh pelosok indonesia,” kata Arif, Minggu (13/2/2022).
Faktor lainnya, bertambahnya pengguna internet di Indonesia yang cukup pesat sehingga mempengaruhi kapasitas infrastruktur yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan terhadap internet.
Arif mengungkapkan, untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam hal kecepatan internet, cara yang dapat dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur telekomunikasi dan menambah kapasitas.
“Dengan menambah infrastruktur yang merata di seluruh penjuru Indonesia, maka dengan sendirinya kapasitas yang bisa didapatkan oleh pengguna internet akan makin tercukupi. Dan pastinya jika pemerataan internet ini bisa tercapai seperti cita-cita dari APJII maka kecepatan internet indonesia akan makin berada di top level secara global,” imbuh Arif.
Sebelumnya, Speedtest Global Index menyebutkan, per Desember 2021 rata-rata kecepatan unduh internet bergerak Indonesia hanya 15,44 Mbps. Sedangkan kecepatan unggah sebesar 9,16 Mbps dan latensi 28 ms.
Dengan angka tersebut, Indonesia menjadi negara yang paling lambat dalam hal rata-rata kecepatan internet di Asia Tenggara.
Indonesia tertinggal dari Kamboja dan Laos. Masing-masing negara memiliki kecepatan internet sebesar 16,37 Mbps dan 24,29 Mbps. (ATN)
Discussion about this post