ASIATODAY.ID, JAKARTA – Inpex Masela Ltd, anak usaha Inpex Corporation menyatakan telah melakukan pembicaraan dengan para calon pembeli gas yang diproduksi dari proyek pengembangan di Lapangan Abadi, Blok Masela.
Menurut Vice President Corporate Service Inpex Masela Nico Muhyiddin, saat ini pihaknya telah mendata kebutuhan yang diperlukan dari para calon pembeli potensial.
Nico menyebutkan, pembicaraan mulai dilakukan dengan sejumlah pihak diantaranya ke PT Persusahaan Gas Negara (PGN) dan PT PLN (Persero).
“Kami sedang menyusun assessment calon pembeli dari PGN, PLN dan lainnya. Kami sudah tanya butuhnya berapa,” kata Nico, melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Nico menegaskan, proses tersebut baru sebatas pembicaraan nonformal sebab belum ada kontrak jual beli gas antara Inpex dan calon pembeli.
Selain PGN dan PLN, Inpex juga membuka peluang jual beli pada calon pembeli lainnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Konsumen lokal atau luar tidak masalah,” imbuhnya.
Nico mengatakan saat ini pihaknya tengah membuat kerangka acuan kegiatan analisis dampak lingkungan (Amdal) pengembangan Lapangan Abadi. Pihaknya, tengah berkonsultasi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta mengonsultasikan ke publik terutama di sekitar wilayah blok tersebut.
Apabila proses Amdal telah selesai, maka selanjutnya masuk ke tahap awal desain dan rekayasa (Front End Engineering Design/FEED). Inpex memperkirakan FEED membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk melakukan FEED yang akan dimulai pada tahun 2020.
Kemudian keputusan investasi (Final Investment Decision/FID) dan terakhir teknik pengadaan konstruksi dan instalasi (Engineering, Procurement, Construction, and Installation/EPCI).
“Kalau FEED bisa kami kontrol, yang berat setelah FID karena melibatkan kontraktor juga kan,” jelas Nico.
Untuk menggarap pengembangan Lapangan Gas Abadi Blok Masela yang terletak di lepas pantai Saumlaki, Maluku ini, Inpex Masela Ltd membentuk mitra usaha patungan atau joint venture dengan Shell Upstream Overseas. Hak kepemilikan Inpex dalam proyek ini sebesar 65 persen sedangkan Shell 35 persen.
Proyek yang ditargetkan beroperasi pada 2027 ini menelan investasi mencapai USD20 miliar. Pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun atau sekitar 9,5 juta ton gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) per tahun dan 150 juta kaki kubik (mmscfd) gas pipa. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post