ASIATODAY.ID, JAKARTA – Investasi real estat di Asia Pasifik mengalami pertumbuhan signifikan hingga mencapai USD83,5 miliar pada semester I/2021 atau naik 39 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong sektor logistik, industri, perkantoran, dan ritel
CEO Capital Markets JLL Asia Pacific Stuart Crow mengatakan 69 persen dari total volume investasi real estat pada semester I/2021 berasal dari China, Australia, dan Korea Selatan, sedangkan aktivitas Jepang melemah karena gangguan Covid-19. Pertumbuhan investasi di sejumlah wilayah menunjukkan pemulihan pasar.
Arus modal pada kuartal II 2021 menunjukkan bahwa investasi logistik dan industri, perkantoran, dan ritel masing-masing mencapai 30 persen, 31 persen, dan 30 persen.
“Investasi real estat di Asia Pasifik jelas kembali karena investor menegaskan kembali pandangan positif mereka, memastikan peningkatan yang cukup besar dalam volume tahun-ke-tahun di semester pertama,” ujar Crow dalam laporan PropertyGuru, yang dimonitotor Minggu (1/8/2021).
Crow berharap aktivitas peningkatan investasi properti lebih lanjut pada semester II/2021 karena investor melihat ke kesepakatan portofolio, penjualan dan penyewaan kembali perusahaan, dan mencari lebih banyak diversifikasi ke sektor-sektor seperti logistik dan industri.
Ekspansi e-commerce regional dan keinginan investor untuk melakukan diversifikasi telah mendorong dinamika permintaan investasi logistik dan industri meningkat sebesar 215 persen (yoy) pada kuartal kedua tahun 2021 menjadi USD15 miliar.
Pasar perkantoran mengalami pemulihan permintaan di sebagian besar kota mencapai investasi USD15,5 miliar. Pasar perkantoran di CBD Australia, Singapura, dan Shanghai untuk pertama kalinya sejak kuartal IV tahun 2019.
Transaksi penjualan dan penyewaan perkantoran melampaui 10 persen volume pada Semester I/2021, melonjak dari rata-rata tujuh persen pada 2015 hingga 2020.
Crow menilai Jepang memicu tren ini karena semakin banyak korporasi yang beralih ke strategi aset-ringan. Korporasi Australia juga beralih ke transaksi jual dan sewa balik untuk membuka nilai dan fokus pada bisnis inti.
Head of Capital Markets Research JLL Asia Pacific Regina Lim mengungkapkan investasi logistik dan industri akan meningkat dua kali lipat menjadi USD50 miliar hingga USD60 miliar pada tahun 2025. Investor di Asia Pasifik melihat tanda-tanda bahwa pasar perkantoran mulai stabil.
“Dengan selera yang berkelanjutan untuk aset defensif dan jalan pertumbuhan yang diharapkan seperti penjualan dan penyewaan kembali, kami mempertahankan ekspektasi kami bahwa volume investasi akan meningkat 15 hingga 20 persen hingga akhir 2021,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post