ASIATODAY.ID, JAKARTA – Proyek pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas pada konstruksi fase 2A MRT Jakarta telah mencapai 53,03 persen hingga 25 Februari 2023.
Investasi royek ini mencapai Rp25,3 triliun.
Dalam keterangan resmi perusahaan, Sabtu (4/3/2023), Manajemen MRT Jakarta memaparkan pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran tangga akses darurat, gardu induk, pemotongan kingpost stasiun, dan pengecoran kolom stasiun.
Kemudian pemasangan OTE Duct, pengeboran secant pile untuk launching shaft box jacking entrance Jalan Museum, dan pekerjaan pembesian dinding menara ventilasi.
Adapun, di Stasiun Thamrin pekerjaan yang tengah dilakukan meliputi penggalian dan pengecoran roof slab di sisi selatan dan utara stasiun.
“MRT Jakarta juga sedang membangun D-Wall di sisi barat bagian intersection Jalan M.H. Thamrin — Jalan Kebon Sirih, dan jet grouting di sisi utara stasiun,” jelas Manajemen MRT Jakarta dikutip dari siaran persnya, Sabtu (4/3/2023).
Hingga 25 Februari 2023, mesin bor terowongan 1 (TBM-1) telah berhasil mencapai Stasiun Bundaran HI dan sedang persiapan menembus dinding (breakthrough).
Sementara itu, mesin bor terowongan 2 (TBM-2) telah memulai pekerjaan pembangunan terowongan northbound menuju Stasiun Harmoni dan telah berhasil membangun sepanjang 16,5 meter atau sekitar 10 ring segmen.
Selanjutnya, untuk pengerjaan segmen CP 202 atau Stasiun Harmoni — Sawah Besar — Mangga Besar telah mencapai 10,47 persen per 25 Februari 2023.
Pengerjaan segmen ini meliputi proteksi dan relokasi utilitas, konstruksi halte sementara Transjakarta, pemasangan small bridge sebagai jembatan penyeberangan orang (JPO) di Sawah Besar dan Mangga Besar, serta pekerjaan secondary beam dan steel deck untuk canal decking.
Manajemen MRT Jakarta juga melaporkan progres pekerjaan pada segmen CP 203 yang meliputi Stasiun Glodok dan Kota telah mencapai 28,28 persen.
Pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi galian station box dan rop slab. Adapun, di Stasiun Kota pekerjaan meliputi fabrikasi mesin bor terowongan dan fabrikasi rebar cage untuk D-Wall.
Pengadaan CP 205 sistem perkeretaapian dan rel (railway systems and trackwork) telah dilakukan dilaksanakan dengan international competitive bidding. Call for tender telah dilakukan pada 25 Agustus 2022.
Kontrak CP 206 rolling stock (ratangga) telah dilakukan market sounding dan penyesuaian jumlah rangkaian kereta dari 14 rangkaian menjadi tujuh rangkaian.
Rencananya, call for tender akan dilakukan pada kuartal I/2023.
“Sedangkan, kontrak CP 207 untuk sistem pembayaran atau automatic fare collection akan dilakukan call for tender pada Juni 2023,” pungkasnya.
Adapun, fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Fase 2A dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post