ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berkolaborasi dengan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) untuk mendanai proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dengan investasi senilai USD7 miliar atau setara Rp99,8 triliun.
Adapun bank-bank Himbara yang terlibat diantaranya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), serta Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Saat ini tahapan pendanaan terus bergulir. Terdapat beberapa Bank yang telah mengirimkan Letter of Interest (LoI) dan menginformasikan besaran dana yang siap dialokasikan untuk pendanaan megaproyek ini. PT KPI sudah melakukan komunikasi intens ke Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) serta beberapa bank asing,” kata Direktur Keuangan PT KPI Fransetya Hutabarat dalam siaran pers, Jumat (31/12/2021).
Fransetya menjelaskan skema pendanaan yang berkelanjutan merupakan langkah yang efektif untuk pengembangan megaproyek kilang dan petrokimia di Balikpapan tersebut. Hal ini akan mendorong kapasitas produksi dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
“Guna menunjukkan akuntabilitas proyek RDMP Balikpapan, Himbara serta bank asing yang menjadi lenders proyek hadir menyaksikan milestones penting proyek yaitu pemasangan Regenerator pada unit RFCC,” jelasnya.
RDMP Balikpapan
PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) sebagai pengelola RDMP Balikpapan resmi melakukan pemasangan Regenerator pada unit RFCC pada 28 Desember 2021. Regenerator tersebut berfungsi untuk meregenerasi katalis yang telah bereaksi dengan hidrokarbon dalam reaktor RFCC.
Regenerator ini diproduksi oleh Hyundai Heavy Industries Korea. Adapun RFCC atau Residual Fluid Catalytic Cracking merupakan unit di kilang yang berperan meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
Pemasangan regenerator pada unit RFCC berkontribusi terhadap progres positif RDMP Balikpapan yang minggu ke-3 Desember 2021 telah mencapai 46,24 persen.
Nantinya RDMP Balikpapan diproyeksikan untuk menghasilkan produk setara Euro V yang lebih ramah lingkungan. Dengan revamping yang dilakukan, proyek RDMP Balikpapan diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas pengolahan crude (minyak mentah) agar mampu mengolah crude yang lebih sour.
“Proyek yang ditargetkan onstream pada 2024 ini akan menjadi salah satu proyek terbesar Pertamina yang memiliki spirit untuk menyokong ketahanan energi negeri,” jelas Direktur Utama PT KPB Feri Yani.
Sejumlah proyek strategis PT KPI diantaranya; Biorefinery Cilacap, RDMP di kilang existing, Proyek Petroleum to Pharmaceutical dan Petrochemical Jabar. (ATN)
Discussion about this post