• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Saturday, December 2, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home Business

Investasi US$887 Juta, Ford Siap Bangun Pabrik Baterai Berbasis Nikel dan Kobalt di Kanada

by Redaksi Asiatoday
August 18, 2023
in Business
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Produsen China akan Pasok Baterai untuk Ford Amerika

Produsen mobil Amerika Serikat Ford Motor Co. Ist

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Konsorsium Ford Motor Co (F.N) bersama sejumlah perusahaan Korea Selatan siap membangun pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) senilai C$1,2 miliar atau US$887 juta di Becancour, Quebec, Kanada.

Kementerian Industri Kanada menyatakan konsorsium tersebut terdiri atas mitra Ford dari Korea Selatan, yaitu EcoProBM dan SK On Co Ltd. Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi 45.000 ton bahan aktif katoda (CAM) per tahun dan akan dipasok untuk mobil listrik Ford.

Ford dalam pernyataan terpisah menggambarkan bahan baku baterai tersebut sebagai nickel cobalt manganese (NCM) berkualitas tinggi untuk baterai isi ulang yang menargetkan kinerja yang lebih besar dan jangkauan EV yang lebih baik.

RelatedPosts

Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia

LNG Project in Masela Block Receives Additional Investment Worth US$ 1 Billion

The Best QRIS in Asia Pacific, BI Ready to Expand to India, Japan, China and the UAE

“Fasilitas katoda ini akan memasok bahan yang akan digunakan untuk mobil listrik masa depan Ford di Amerika Utara, khususnya beberapa truk masa depan kami,” kata Lisa Drake, Wakil Presiden Ford untuk mobil listrik, dilansir dari Reuters (17/8/2023).

Ini adalah investasi pertama Ford di Quebec, meskipun telah beroperasi di negara bagian Ontario selama lebih dari 1 abad.

Pemerintah federal Kanada akan memberikan pinjaman bersyarat sebesar C$322 juta kepada para pengusaha dan Quebec akan menawarkan jumlah yang sama sebagai pinjaman yang dapat dimanfaatkan sebagian.

Pabrik ini diharapkan akan beroperasi pada awal tahun 2026 dan diharapkan dapat menciptakan lebih dari 345 pekerjaan.

“Ini adalah kepercayaan yang besar terhadap ekosistem [EV] yang kami bangun,” ujar Menteri Industri Kanada Francois-Philippe Champagne kepada Reuters.

“Ini sangat penting bagi Quebec, karena seperti yang Anda ketahui, sektor otomotif selama ini berinvestasi di Ontario, tetapi sekarang kami memiliki GM, sekarang kami memiliki Ford di Becancour,” imbuhnya.

Adapun, General Motors Co (GM.N) dan POSCO Future M dari Korea Selatan pada bulan Mei mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas produksi di fasilitas bahan kimia baterai yang pembangunannya pertama kali diumumkan tahun lalu. BASF SE dari Jerman juga sedang membangun pabrik bahan baterai di sana.

Kanada, yang memiliki sektor pertambangan besar untuk mineral termasuk lithium, nikel dan kobalt, sedang mencoba merayu perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam semua tingkat rantai pasokan EV melalui dana green teknologi senilai miliaran dolar karena dunia berusaha mengurangi emisi karbon.

Produsen mobil Jerman Volkswagen dan Stellantis, induk dari merek-merek termasuk Fiat dan Chrysler, sedang membangun pabrik baterai bernilai miliaran dolar di sebelah barat Quebec di Ontario, pusat industri mobil bertenaga bahan bakar fosil di Kanada yang memiliki hubungan perdagangan dan produksi dengan produsen mobil Detroit. (Reuters)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: FordInvestasi Baterai
Previous Post

4 Keuntungan yang Bisa Kamu Dapatkan saat Bekerja dari Rumah

Next Post

ASEAN-BAC Dorong Kolaborasi Pangan dengan India dan Rusia

Next Post
ASEAN-BAC Dorong Kolaborasi Pangan dengan India dan Rusia

ASEAN-BAC Dorong Kolaborasi Pangan dengan India dan Rusia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Asian Cities Face Environmental Resilience Problems
  • Indonesia Re-Elected as Member of the IMO Council Category C for the 2024-2025 Period
  • COP28: 3 Countries Owning the Largest Tropical Forests in the World Collaborate on Climate Action
  • OIC Foreign Ministers’ Declaration: Stop the Gaza Crisis Now
  • Norwegian PM Announces $100 Million in Additional Funds to Reduce Deforestation in Indonesia
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist