ASIATODAY.ID, JAKARTA – ACN Aero Teknik, member of Asia Cargo Network Group akan membangun fasilitas bengkel pesawat di Bandara Kertajati, Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar USD10 juta atau setara Rp143,9 miliar.
CEO Asia Cargo Network Group Marco Isaak mengungkapkan, ada dua kesepakatan yang telah ditandatangani antara ACN dan PT Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB), sebagai pihak yang mengoperasikan Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.
Pertama, terkait dengan rencana pembangunan fasilitas Maintenance Repair and Overhaul (MRO) di Bandara Internasional Kertajati. kedua adalah untuk Kedua, pengembangan fasilitas one-stop experience termasuk airport hotel transit, shopping mall, food court dan exhibition center di fasad gedung bandara seluas 15.000 meter persegi.
Menurut Marco, pembangunan Kertajati Aircraft Maintenance menjadi hanggar MRO pertama yang ada di Bandara Internasional Kertajati, dan fasilitas hanggar kedua di Jawa Barat setelah Bandung.
“Dibangun di atas lahan seluas 9 hektar, Asia Cargo Network telah menyepakati investasi awal sebesar USD10 juta untuk melaksanakan konstruksi tahap pertama yang ditargetkan selesai dalam 8 bulan ke depan,” ujarnya, Jumat (4/3/2022).
Dikatakan, investasi ini juga sejalan dengan rencana strategis untuk memperluas kapasitas bandara Kertajati sebagai hub perjalanan di Jawa Barat termasuk meningkatkan kemampuan MRO di Jawa Barat. Karena itu Asia Cargo Network berkomitmen akan menjadi bagian integral dari rencana ekspansi pada fase pertama.
Sementara itu, pada tahap kedua, dengan luas area seluas 5 hektar akan dikembangkan untuk meningkatkan dan menambah lebih banyak pertumbuhan hangar. Investasi lanjutan akan dilakukan pada tahun-tahun mendatang.
Dia memperkirakan pasar MRO di Indonesia tumbuh sebesar 9,2 persen setiap tahun selama tiga tahun ke depan. Pembangunannya diharapkan bisa menjadi game changer untuk penerbangan dan logistik.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sekitar 46 persen pesawat di Indonesia melakukan kegiatan MRO di luar negeri sehingga membuka ruang untuk tumbuh di pasar domestik. Dengan menumbuhkan kapabilitas MRO di luar Jakarta dan ke arah barat juga akan berdampak terhadap efisiensi biaya yang ditanggung oleh maskapai.
Dua kesepakatan penting tersebut jelas membawa angin segar bagi pengelola bandara Kertajati. Keberadaan investor berpengaruh signifikan terhadap perluasan kemampuan operasi dan layanan di kawasan tersebut, mengingat saat ini bandara Kertajati tersebut tengah berjuang memulihkan kinerja yang terimbas pandemi Covid-19.
Saat ini BIJB memiliki luas total lahan peruntukkan MRO adalah sebesar 84 hektare. Masuknya Asia Cargo Network sebagai investor pertama dipandang sebagai awal dari rencana pembangunan kembali bandara yang akan memposisikan dirinya menjadi pusat logistik dan fasilitas pusat perawatan pesawat di Indonesia.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menjelaskan Bandara Kertajati tengah disiapkan menjadi pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat termasuk menjadi tempat embarkasi dan debarkasi haji dan umrah.
Guna mendukung rencana tersebut, lanjutnya, perlu disosialisasikan jenis barang-barang yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien.
“Kita mendorong pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan para perusahaan kargo internasional misalnya dari Dubai, Hongkong, dan negara lainnya, agar pergerakan angkutan kargo terus meningkat,” imbuihnya. (ATN)
Discussion about this post