ASIATODAY.ID, JAKARTA – Jepang terpaksa menutup total akses dari semua negara untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian baru dari Inggris. Kebijakan itu diumumkan resmi oleh pemerintah Jepang, Sabtu (26/12/2020).
Larangan itu akan berlaku mulai Senin besok hingga akhir Januari 2021. Warga negara Jepang dan orang asing yang tinggal di Jepang akan diizinkan untuk kembali ke negara tersebut.
Hingga Jumat, 5 orang yang melakukan perjalanan dari Inggris dipastikan terinfeksi jenis baru tersebut, menurut pemerintah.
Sejak Oktober, Jepang telah mengizinkan masuk oleh mereka yang tinggal setidaknya selama tiga bulan dengan syarat mereka melakukan karantina selama 14 hari.
Namun munculnya virus baru tersebut mendorong pemerintah untuk mencabut Inggris dari daftar pada Kamis dan Afrika Selatan pada Sabtu. Sekarang penerbitan semua visa jangka panjang tersebut akan ditangguhkan.
Permintaan karantina 14 hari akan berlaku untuk semua orang Jepang yang kembali dari luar negeri.
Sebelum membuat keputusan, Perdana Menteri Yoshihide Suga membahas tanggapan terhadap deteksi jenis baru dengan pejabat kementerian kesehatan.
Suga telah memberi isyarat pada hari Jumat bahwa dia akan mengeluarkan langkah-langkah baru untuk menahan penyebaran strain baru.
Selain Inggris, strain baru telah terdeteksi di Italia, Belanda, Denmark, Australia dan Jerman. Varian tersebut dikatakan 70 persen lebih menular daripada jenis aslinya tetapi tampaknya tidak membuat orang lebih sakit. (ATN)
Discussion about this post