ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) tinggal menghitung hari.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan mantan Wakil Presiden Joe Biden kian di atas angin dan terus unggul jauh dari Presiden Donald Trump.
Walau demikian, Trump dinilai masih memiliki peluang untuk memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat pada 3 November mendatang.
Melihat sejarah, Biden saat ini berada di posisi terbaik dibandingkan para calon presiden penantang mana pun sejak 1936.
Sejak tahun itu, AS mentradisikan survei atau jajak pendapat untuk mengukur popularitas dan keterpilihan sang kandidat presiden.
Dikutip dari CNN.com, Rabu (14/10/2020), jajak pendapat ABC News/Washington Post yang terbaru menunjukkan kekuatan Biden yang semakin meyakinkan.
Biden unggul atas Trump dengan margin 55 persen hingga 43 persen di antara calon pemilih.
Jajak pendapat tersebut adalah jajak pendapat nasional berkualitas tinggi ketiga yang diterbitkan pekan ini yang menunjukkan Biden unggul setidaknya 10 poin dan posisinya di atas 50 persen.
Dua survei lainnya berasal dari CNN/SSRS dan Fox News.
Rata-rata jajak pendapat menempatkan Biden di sekitar 52 persen atau 53 persen dukungan dan naik antara 10 dan 11 poin.
Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya bagi penantang dengan hanya tinggal beberapa pekan lagi hingga hari pemilihan.
Dalam 21 pemilihan presiden sebelumnya sejak 1936, hanya ada lima penantang yang memimpin pada saat-saat seperti ini.
Dari lima itu, hanya satu, (Bill Clinton pada 1992) yang unggul lebih dari 5 poin. Akan tetapi tak satu pun dari lima orang itu mendapatkan lebih dari 48 persen suara dalam jajak pendapat.
Dengan kata lain, Biden adalah penantang pertama yang berada di atas 50 persen suara pada titik akhir kampanye ini.
Hal itu juga terus mencatat perbedaan besar dengan kampanye 2016 ketika Hillary Clinton berada di depan Trump sejauh 7 poin pada Oktober 2016. Akan tetapi, saat itu Hillary tidak pernah mendekati 50 persen suara.
Meski akhirnya menang atas Hillary, Trump hanya memenangkan mayoritas dari pemilih yang ragu-ragu atau pihak ketiga. (CNN)
Discussion about this post