ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mewajibkan mobil dinas pemerintahan di Amerika Serikat dengan mobil listrik. Total sebanyak 645.000 mobil dinas, berupa mobil dan truk pikap, akan diganti oleh mobil listrik buatan Amerika Serikat.
Joe Biden mengatakan langkah ini akan berdampak positif pada industri otomotif Amerika karena akan membuka ribuan lapangan kerja baru.
“Pemerintah Ferderal saat ini memiliki armada kendaraan yang besar, kami akan menggantinya denga mobil listik buatan Amerika oleh tenaga kerja Amerika. Ini akan jadi mobilisasi dan investasi publik terbesar kedua setelah Perang Dunia kedua,” kata Joe Biden melalui keterangan resminya, dikutip Rabu (27/1/2021).
Berdasarkan data General Service Administration, saat ini armada mobil dinas pemerintah Amerika Serikat mencapai 645.000 kendaraan. Itu sudah termasuk kendaraan militer, kendaraan perusahaan pos dan sebagainya. Detilnya 272.000 truk pikap, 102.000 kendaraan truk ringan, 39.000 truk berat, 224.000 mobil penumpang dan 8.000 kendaraan umum seperti bus dan ambulans.
Kendati demikian, Joe Biden belum memberikan detil kapan rencana itu dieksekusi. Begitu juga merek mobil Amerika apa yang akan dipilih untuk menyediakan mobil listrik tersebut. Bahkan dia sama sekali tidak menyinggung pendanaan yang harus dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat untuk kebijakan tersebut.
Autoblog mengatakan rencana tersebut keluar setelah Joe Biden mengeluarkan keputusan presiden yang ingin memberikan stimulan kepada industri manufaktur Amerika yang mengalami kesulitan selama pandemi. Akibat pandemi 540.000 buruh industri manufaktur Amerika kehilangan pekerjaan.
Sementara calon Menteri Transportasi Amerika, Pete Buttigieg mengatakan dirinya akan mendukung sepenuhnya rencana Joe Biden untuk menghijaukan sistem transportasi di Amerika. Pete Buttigieg mengatakan siap menjalankan kebijakan yang sangat dekat dengan elektrifikasi. (ATN)
Discussion about this post