ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah pabrik gula yang dibangun oleh PT Jhonlin Haji Isyam di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara siap dioperasikan.
Rencananya, pabrik tersebut akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 22 Oktober 2020. Selain pabrik gula, Presiden Jokowi juga akan meresmikan jembatan Teluk Kendari.
Dalam keterangan tertulis Dinas Komunikasi dan Informatika Sultra, yang dikutip Rabu (21/10/2020), Gubernur Sultra, Ali Mazi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan istana terkait rencana kedatangan Presiden Jokowi.
Menurut Ali, kedatangan Presiden Jokowi ke Sultra sangat diharapkan. Dia menjelaskan, pabrik gula yang ada di Kabupaten Bombana diproyeksi menjadi pabrik gula terbesar di Asia Tenggara.
Nantinya, eksistensi pabrik gula ini dapat mengendalikan gejolak harga gula, sekaligus menjadi penyuplai kebutuhan gula nasional, termasuk ekspor.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara memastikan Presiden Jokowi akan melakukan peresmian langsung dua mega proyek tersebut.
“Informasi yang kami terima, Presiden besok sudah pasti akan melakukan peresmian. Besok setelah mendarat kemudian naik heli menuju Bombana meresmikan pabrik gula dan kembali ke Kendari meresmikan Jembatan Teluk Kendari,” kata anggota DPR RI asal Sultra, Haerul Saleh, Rabu (21/10).
Dalam rombongan Jokowi itu juga akan turut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae.
“Kita sudah disampaikan bahwa pak Jokowi akan datang ke Sultra dan kita mendukung setiap acara beliau di Kendari,” kata politikus Gerindra ini.
Sementara itu, Ridwan Bae menerangkan kunjungan kerja Jokowi ini akan dilaksanakan satu hari dan dirinya berencana turut mendampingi.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini mengatakan selama enam tahun kepemimpinan Jokowi, kurang lebih Rp30 triliun anggaran negara digelontorkan ke Sultra.
“Banyak anggaran di Sultra, Bendungan Ameroro, Jembatan Teluk Kendari, pelabuhan dan jalanan, kurang lebih Rp30 triliunan untuk Sultra,” jelasnya.
Sebagai informasi, proyek pembangungan Jembatan Teluk Kendari mulai dibangun pada Agustus 2016. Proyek ini dikerjakan konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).
Proyek ini di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR di Sultra yang menelan anggaran negara kurang lebih Rp809 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (multi years contract) Tahun Anggaran 2015-2020.
Jembatan ini membentang di atas Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer, lebar 20 meter dengan empat lajur serta memiliki median dan trotoar.
Jembatan Teluk Kendari ini menghubungkan dua kecamatan, Kendari dan Abeli yang kemudian terhubung dengan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 kilometer. Selain itu, ikut menghubungkan Kendari New Port Bungkutoko yang nantinya akan dijadikan sebagai pusat bongkar muat di Sultra. (ATN)
Discussion about this post