ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bencana banjir masih terus melanda wilayah Indonesia.
Lebih dari 3.500 keluarga mengungsi akibat banjir yang melanda 17 kecamatan di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan luapan beberapa air sungai pada Minggu (7/2), pukul 07.00 WIB.
Sebanyak 17 kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian muka air beragam. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang pada Selasa (9/2), pukul 08.00 WIB mencatat banjir masih menggenangi beberapa wilayah dengan tinggi muka air antara 10 hingga 150 cm.
17 kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Cilamaya Wetan, Rengasdenglok, Telukjambe Barat, Karawang Barat, Kotabaru, Jatisari, Cikampek, Tirtamulya, Telukjambe Timur, Karawang Timur, Banyusari, Cilamaya Kulon, Batujaya , Cilebar, Pakisjaya, Pangkalan dan Klari.
Dari sejumlah kecamatan tersebut, 12.650 KK atau 37.474 jiwa terdampak banjir. Sedangkan warga yang mengungsi sejumlah 3.625 KK atau 8.648 jiwa.
Selain berdampak pada pengungsian, banjir mengakibatkan kerugian material berupa 11.044 unit rumah terendam, sekita 450 hektar sawah terdampak, 2 unit rumah rusak berat, dan 9 unit rumah rusak sedang.
BPBD Kabupaten Karawang bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, dinas terkait, sukarelawan dan masyarakat untuk melakukan upaya penanganan darurat.
“Kabupaten Karawang termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 30 kecamatan dengan luas area 146.394 hektar berada pada tingkat bahaya tersebut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dikutip Rabu (10/2/2021).
Wilayah kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan bahkan sedang pada esok hari (10/2). Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi Info BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan. Informasi ini dapat bermanfaat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya, khususnya banjir.
Sementara itu, angin kencang juga merusakkan rumah warga di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Kejadian ini berlangsung pada Senin (8/2), sekitar pukul 15.40 waktu setempat. Peristiwa ini menyertai terjadinya hujan dan petir.
Sebanyak 32 rumah warga mengalami rusak berat, 26 rusak sedang dan 1 fasilitas Pendidikan dan 1 tempat ibadah rusak sedang. Kerusakan rumah salah satunya disebabkan pohon tumbang. Lokasi terdampak angin kencang ini berada di Desa Pasir Sakti dan Desa Mekarsari di Kecamatan Pasir Sakti, serta Desa Muara Jaya di Kecamatan Sukadana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Timur masih melakukan pendataan dampak angin kencang tersebut. Fenomena ini juga mengakibatkan tiga warga mengalami luka-luka, dengan rincian 1 luka berat dan 2 luka ringan.
BPBD setempat melakukan penanganan darurat, antara lain evakuasi warga luka dan pendataan dampak bencana. Beberapa pihak melakukan pemotongan pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan pembersihan lingkungan. (ATN)
Discussion about this post