ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan energi Karpower International BV (Karpowership) yang berbasis di Turki mulai mengoperasikan pembangkit listrik terapungnya dengan menggunakan berbahan bakar LNG pertamanya di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Pada Minggu (20/9/2020), Powership Zeynep Sultan mulai menggunakan LNG atau gas alam cair setelah konversi dua mesin diesel bahan bakar ganda pertamanya berhasil dilaksanakan. LNG diubah dari cairan menjadi gas melalui unit regasifikasi penyimpanan terapung (floating storage regasification unit/FSRU).
Menurut manajemen perusahaan, Indonesia dengan cepat menjadi salah satu hub LNG terpenting di dunia, dengan proyek inovatif ini, membawa proyek LNG-to-power terapung pertama ke Indonesia, tanpa memerlukan konstruksi di darat.
Proyek LNG-to-power adalah bagian dari perjanjian pasokan gas yang ditandatangani oleh Karpowership dengan anak usaha PT PLN (Persero), PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG). PLN GG menyediakan pasokan LNG melalui PT Pertamina (Persero), sedangkan fasilitas FSRU Hua Xiang setinggi 8 meter dioperasikan oleh PT Sulawesi Regas Satu, perusahaan patungan PLN GG dan PT Humpuss.
Chief Commercial Officer Karpowership Zeynep Harezi mengapresiasi keberhasilan awal proyek LNG-to-power pertamanya.
“Melalui kemampuan mesin bahan bakar ganda Powership kami, dikombinasikan dengan inovasi teknologi FSRU, kami dapat menawarkan transisi yang mulus ke LNG-to-power untuk mitra kami di Amurang,” ujarnya dikutip dari dari oglinks.news, Selasa (29/9/2020).
“Investasi kami dalam rantai nilai hulu akan membantu kami mewujudkan tujuan kami untuk memiliki 80 persen armada LNG Powership yang diberdayakan pada 2025,” ujar Harezi.
Karpowership menyatakan transisi dari penggunaan bahan bakar minyak ke LNG tersebut akan mengurangi keluaran karbon dari pembangkit listrik. (ATN)
Discussion about this post