ASIATODAY.ID, FRANKFURT – Indonesia dan Jerman tahun ini telah menyepakati kerjasama pendanaan infrastruktur hijau (Green Infrastructure Initiative) senilai EUR 2,5 miliar selama 5 tahun ke depan.
Kesepakatan tersebut melengkapi kerjasama sebelumnya melalui Green Infrastructure Development (GID) di bawah GIZ, dimana salah satu programnya adalah tata kelola limbah yang menghasilkan bahan bakar alternatif.
Saat ini tercatat lebih dari 67 juta ton limbah Indonesia dihasilkan di tahun 2020 dan akan berlipat ganda di tahun 2025.
Untuk mengelola limbah tersebut, Indonesia membutuhkan upaya komprehensif dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna dan berkesinambungan.
Loesche GmbH, perusahaan yang berkantor pusat di Düsseldorf, Nordrhein-Westfalen, Jerman, memiliki kapasitas teknologi yang mumpuni dalam menyediakan solusi penanganan limbah di Indonesia, baik yang bersifat organik ataupun non-organik, dan disesuaikan dengan kondisi limbah di masing-masing daerah.
Hasil pengelolaan limbah yang ditawarkan memiliki conversion rate tertinggi di dunia dari limbah menjadi berbagai alternatif bahan bakar (alternative fuels) yang dapat dimanfaatkan (off-take) oleh industri yang membutuhkan, antara lain RDF yang dapat dimanfaatkan oleh industri semen atau energi, biodiesel, biomethanol dan lainnya.
Saat ini Loesche GmbH sedang menjajaki implementasi penanganan limbah yang berkesinambungan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Untuk menindaklanjuti hal itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt menggagas forum webinar bertajuk “Waste Management Solution for Sustainable Indonesia”, Kamis (16/12/2021).
Webinar ini diikuti oleh Gubernur Sumatera Barat, Walikota Bandar Lampung, Bupati Aceh Besar, Bupati Pangkajene dan Kepulauan, Plh Bupati Ogan Komering Ulu, serta pejabat perwakilan dinas terkait dari 20 Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Indonesia.
Konjen RI Frankfurt menyampaikan bahwa produksi limbah dan penanganannya berkaitan erat dengan upaya bersama mengurangi pencemaran lingkungan dan memerangi dampak pemanasan global serta perubahan iklim.
“Keterlambatan pencarian solusi penanganan limbah yang tepat dapat memicu gangguan kesehatan masyarakat hingga terhambatnya aktivitas ekonomi sebagai akibat dari bencana alam hingga kerusakan lingkungan,” demikian siaran pers KJRI Frankfurt, dikutip Jumat (17/12/2021).
Lebih lanjut, Konjen RI Frankfurt juga mendorong Loesche GmbH untuk bekerja sama dengan mitra terkait di Indonesia untuk menentukan solusi dan model kerjasama yang feasible dalam peningkatan kapasitas pengelolaan limbah secara berkesinambungan dan ramah lingkungan.
Skema kerja sama dimaksud hendaknya dapat memanfaatkan program kemitraan yang telah tersedia, termasuk Green Infrastructure Initiative dan Green Infrastructure Development. (ATN)
Discussion about this post