ASIATODAY.ID, JAKARTA – Konflik teritorial yang melibatkan militer China dan India di perbatasan terus memanas.
China mengatakan tentaranya terpaksa melakukan “tindakan balasan”, setelah tentara India melintasi perbatasan Himalaya yang disengketakan dan melepaskan tembakan.
Kementerian Pertahanan Beijing menuduh India melakukan “provokasi militer yang parah” setelah tentara India melintasi Garis Kontrol Aktual (LAC) di wilayah perbatasan barat pada Senin. Tentara India juga “melepaskan tembakan untuk mengancam petugas patroli pertahanan perbatasan China”.
“Pasukan pertahanan perbatasan China terpaksa mengambil tindakan pencegahan yang sesuai untuk menstabilkan situasi medan,” ujar Juru Bicara Komando Teater Barat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Zhang Shuili seperti dilansir AFP, Rabu (9/9/2020).
Zhang mengatakan India telah melanggar perjanjian yang dicapai kedua negara. Dia juga memperingatkan tindakan itu dapat “dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman”.
Dia meminta India untuk menarik pasukan yang melintasi perbatasan dan menyelidiki petugas yang melepaskan tembakan.
Hubungan kedua negara kian memburuk sejak bentrokan di wilayah Ladakh pada 15 Juni lalu yang menewaskan 20 tentara India. China mengakui terdapat korban jiwa dari pihaknya, namun menolak membeberkan angka.
Sengketa perbatasan antara keduanya membuat India dan China mengirim puluhan ribu tentara ke perbatasan Himalaya yang berada di ketinggian lebih dari 4.000 meter.
Pekan lalu, kedua menteri pertahanan melakukan pertemuan di Moskow, Rusia untuk menyelesaikan pertikaian. Keduanya merilis pernyataan yang menuduh satu sama lain telah mengobarkan pertikaian.
Awal pekan ini, seorang Menteri India mengatakan New Delhi telah menyampaikan kepada China tentang tuduhan penculikan lima warga India yang dilakukan oleh PLA di dekat perbatasan.
Hingga kini belum ada komentar atau konfirmasi atas insiden tersebut dari militer India. (ATN)
Discussion about this post