ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) Indonesia mulai melakukan pengujian prototype bus listrik ukuran medium di jalan umum di area Madiun dan di jalan tol Madiun – Caruban, pada Senin (19/10/2020).
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk menguji performansi bus listrik sebelum dilakukan produksi massal
Bus yang dinamai E-INOBUS ini telah melakukan uji landasan pada tanggal 13 Agustus 2020 dan telah lulus uji dengan mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) kendaraan bermotor pada tanggal 10 September 2020 di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) yang berlokasi di Cibitung, Jawa Barat
Bus listrik buatan INKA ini disebut telah dipesan oleh negeri Kongo sebanyak 300 unit. Bus ini bagian dari proyek INKA di Kongo terkait transportasi commuter.
“Kongo sudah pesen sebanyak 300 bus,” kata Direktur Utama INKA Budi Noviantoro, Rabu (21/10/2020).
Budi mengungkapkan, delegasi Democratic Republik of the Congo (DRC) telah bertandang ke INKA untuk melakukan pengujian dan membuat kesepakatan pemesanan terhadap 300 bus listrik ukuran 8 m ini.
INKA mendapatkan proyek pengadaan kereta api penumpang, kereta barang, dan kereta rel listrik untuk Kongo dengan nilai USD11 miliar atau sekitar Rp161,7 triliun. Penandatanganan megaproyek itu sudah dilakukan di Madiun, Jawa Timur pada 14 Oktober.
“DRC juga tertarik dan telah mencoba produk ini minggu lalu. Mereka justru minta lagi yang besar ukuran 12 m tapi kami bilang belum bisa, dan akhirnya mereka pesan yang ada sekarang,” jelasnya.
Karena sudah terikat dengan Kongo, Budi mengatakan akan terlebih dahulu memprioritaskan negeri itu, setelahnya bus tersebut akan dikonsentrasikan pada pasar domestik.
“Ini memang kami prioritaskan dulu untuk masyarakat Kongo, karena kami sudah kontrak kemarin. Jika Transjakarta juga berminat kami akan produksi,” imbuhnya.
Menurut Budi, pihaknya saat ini sedang fokus mempercepat segala urusan legalitas dan uji coba bus ini agar secepatnya dapat diproduksi masal.
Dalam memproduksi bus ini, INKA bekerjasama dengan perusahaan Taiwan Tron E dan perusahaan karoseri lokal asal Malang, Jawa Timur, Piala Mas. (ATN)
Discussion about this post