ASIATODAY.ID, JAKARTA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) mengeluarkan deklarasi untuk bekerja sama melawan pandemi covid-19. Salah satu hasil kesepakatan bersama tersebut ialah pembentukan gugus tugas covid-19 GNB.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut gugus tugas bersama ini adalah bentuk konkret kerja sama negara anggota. Tugas gugus tugas ini adalah menyusun pusat data kebutuhan medis dan kemanusiaan negara GNB untuk disampaikan ke negara dan organisasi donor.
“KTT ini bukan sekadar menghasilkan pernyataan politik tetapi juga menghasilkan gagasan konkret yaitu pembentukan gugus tugas Gerakan Non-Blok,” kata Retno dalam keterangan pers melalui telekonferensi seputar KTT GNB, Selasa dini hari, (5/5/2020).
Retno mengungkapkan, KTT GNB kali ini, menghasilkan sebuah deklarasi yang pesan utamanya antara lain menunjukkan keprihatinan terkait penyebaran dan dampak covid-19. Deklarasi GNB mengakui kelompok warga miskin dan paling rentan dapat mengakibatkan kemunduran pembangunan negara berkembang. Pandemi dapat mengancam sustainable development goals negara anggota.
Deklarasi juga menegaskan dukungan terhadap multilateralisme dan WHO dalam penanganan covid-19.
“Terkait ini, deklarasi juga menyambut baik resolusi Majelis Umum PBB nomor 74/270 terkait global solidarity to fight covid-19 yang salah satu penggagasnya adalah Indonesia,” tegas Retno.
Deklarasi juga menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama antara negara GNB. Termasuk dalam memastikan ketersediaan obat dan peralatan medis dan mencegah dampak negatif covid 19 terhadap ekonomi.
Deklarasi juga menyorot pentingnya pertukaran informasi dan praktik penangan terbaik, termasuk implementasi haluan WHO tekait covid-19. Deklarasi juga menyebutkan perlunya mencabut pemberlakuan mekanisme unilateral yang tidak sesuai hukum internasional dan piagam PBB.
“Untuk memastikan agar penanganan covid-19 dapat dilakukan secara efektif,” kata Retno. (AT Network)
Discussion about this post