ASIATODAY.ID, JAKARTA – Usai Presiden Jokowi menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai komandan Lumbung Pangan Indonesia, suara-suara protes menggema di berbagai forum. Ada yang kecewa namun ada pula yang mendukung.
Namun Presiden Jokowi punya alasan mendasar sehingga memberikan mandat itu kepada Menteri Pertahanan bukan kepada menteri lainnya.
Menurut Presiden Jokowi, bidang pertahanan tidak hanya terbatas pada urusan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu. Dan ini sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan cost berapa, anggaran berapa, dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau,” kata Presiden, dalam keterangan yang dimonitotor Kamis (16/7/2020).
Presiden menjelaskan bahwa pengembangan lumbung pangan nasional tersebut merupakan langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan krisis pangan dunia.
Hal tersebut berangkat dari peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang menyebut akan adanya ancaman krisis pangan dunia akibat pandemi Covid-19.
“Food estate itu berangkat dari peringatan FAO bahwa akan ada krisis pangan dunia. Sehingga perlu kita antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis,” ujarnya.
Dengan dibangunnya lumbung pangan tersebut, Presiden berharap Indonesia akan memiliki cadangan pangan strategis nasional.
“Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras ya tanam padi. Kalau kekurangan jagung ya tanam jagung,” jelasnya.
Nantinya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan turut membantu Menteri Pertahanan dalam menggarap lumbung pangan nasional tersebut. “Nanti urusan pertanian yang lain, pangan yang lain ya tetap Mentan,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post