ASIATODAY.ID, CALIFORNIA – Raksasa teknologi global, Microsoft Corp, pada Selasa (18/1/2022), mengumumkan rencana untuk mengakuisisi Activision Blizzard Inc yang memiliki lisensi untuk sejumlah gim terkenal seperti Overwatch, Diablo, Call of Duty, dan World of Warcraft.
Microsoft akan mengakuisisi Activision Blizzard seharga USD95 per saham dengan total transaksi tunai senilai USD68,7 miliar atau setara Rp 989 triliun.
Dengan akuisisi ini, Microsoft akan menjadi perusahaan game terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan, di belakang Tencent dan Sony.
Perusahaan ini memiliki studio di seluruh dunia dengan hampir 10.000 karyawan.
Bobby Kotick akan terus menjabat sebagai CEO Activision Blizzard. Setelah kesepakatan ditutup, bisnis Activision Blizzard akan melapor ke Phil Spencer, CEO, Microsoft Gaming. Akuisisi ini diperkirakan selesai pada Juni 2023.
“Game adalah kategori paling dinamis dan menarik dalam hiburan di semua platform saat ini dan akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse,” kata Satya Nadella, ketua dan CEO, Microsoft.
“Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud kelas dunia untuk mengantarkan era baru game yang mengutamakan pemain dan pembuat konten dan menjadikan game aman, inklusif, dan dapat diakses oleh semua orang,” tambahnya.
“Pemain di mana pun menyukai game Activision Blizzard, dan kami yakin tim kreatif memiliki karya terbaik mereka di depan mereka,” kata Phil Spencer, CEO, Microsoft Gaming.
“Bersama-sama kita akan membangun masa depan di mana orang dapat memainkan game yang mereka inginkan, hampir di mana pun mereka mau.”
Akuisisi ini juga memperkuat portofolio Game Pass Microsoft dengan rencana untuk meluncurkan game Activision Blizzard ke dalam Game Pass, yang telah mencapai tonggak sejarah baru dengan lebih dari 25 juta pelanggan.
Activison Blizzard sendiri memiliki 400 juta pemain aktif bulanan di 190 negara dan waralaba USD3 miliar. (ATN)
Discussion about this post