ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bencana banjir yang terus melanda DKI Jakarta membuat pemerintah mengambil langkah cepat untuk memitigasi bencana banjir dan sekaligus mengembalikan fungsi Sungai Ciliwung sebagai saluran air alamiah yang melintasi Kota Jakarta.
MenurubWakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, normalisasi sungai untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota.
“Pemprov DKI telah menyiapkan anggaran Rp5 triliun untuk pembebasan lahan yang ditargetkan selesai 2 tahun dan kami akan koordinasikan terus dengan berbagai stakeholder,” kata Ariza di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Dana sebesar itu dianggarkan hingga 2024 untuk pembebasan lahan di Sungai Ciliwung, belum termasuk sungai-sungai yang lain. Dana tersebut di luar anggaran untuk penanganan banjir sekitar Rp2 triliun setiap tahun.
“Itu artinya lebih dari 20 persen belanja modal,” ujarnya.
Ariza mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta, akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) yang mengerjakan konstruksi dari program normalisasi sungai tersebut. Dengan bantuan Kempupera, program normalisasi bisa terwujud.
“Secara bertahap dan nanti dapat dukungan dari Pak Basuki, Menteri PUPR,” tandas dia.
Diketahui, normalisasi sungai dikerjakan bersama antara Pemprov DKI untuk pembebasan lahannya dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kempupera untuk pengerjaan konstruksinya.
Riza juga berharap dukungan pemerintah pusat dan DPR khususnya dukungan anggaran. Pasalnya, anggaran pembebasan lahan untuk normalisasi menggunakan dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Prinsipnya kami kerja sama dengan BBWSCC, Kempupera, dengan pemerintah sekitarnya, nanti kita akan minta dukungan dari teman-teman Komisi V DPR, untuk memberikan penguatan dan dukungan anggaran bagi penanganan banjir Jakarta dan sekitarnya,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post