ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Multipolar Tbk (MLPL) bertransformasi menjadi perusahaan yang fokus pada investasi teknologi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara (ASEAN).
Sebagai bagian dari proses transformasi tersebut, ke depannya Multipolar akan menggunakan nama baru yaitu MPC, serta meluncurkan logo baru yang merepresentasikan perubahan semangat, filosofi dan arah perusahaan.
Transformasi MPC merupakan bentuk peningkatan komitmen perusahaan dalam mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara.
Langkah ini sebenarnya telah dimulai oleh perusahaan sejak tahun 2015 melalui investasi strategis di berbagai startup teknologi seperti OVO, Sociolla, dan Ruangguru pada tahap pendanaan yang beragam, baik secara langsung maupun melalui Venturra Capital, salah satu perusahaan portofolio MPC.
Menurut laporan “e-Conomy SEA 2021” yang disusun oleh Google, Temasek Holdings dan Bain & Co, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai USD70 miliar di tahun 2021. Laporan yang sama juga memprediksi ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai nilai USD330 milar pada tahun 2030, menjadikan Indonesia salah satu pusat ekonomi digital terbesar di dunia.
“Melalui transformasi ini, kami ingin memastikan bahwa MPC terus berada di titik pusat revolusi digital yang saat ini sedang berlangsung di Indonesia melalui serangkaian strategi investasi yang kami usung,” terang Adrian Suherman, Presiden Direktur & CEO MPC, Selasa (14/12/2021).
“Transformasi MPC juga semakin mempertegas kepercayaan dan komitmen perusahaan untuk dapat merangkul lebih banyak startup lokal maupun regional yang memiliki kapasitas untuk memberdayakan dan membawa manfaat nyata bagi lebih banyak masyarakat Indonesia,” terangnya.
Guna mencapai visi perusahaan untuk dapat memberdayakan lebih banyak perusahaan teknologi masa depan yang dapat merombak tatanan industri, MPC mengandalkan empat pilar utama dalam menjalankan strategi investasinya, yakni: pendanaan tahap awal (early stage), pendanaan tahap pengembangan dan lanjutan (growth and later stage), digitalisasi perusahaan-perusahaan portfolio MPC, serta peningkatan peran perusahaan sebagai mitra lokal pilihan bagi perusahaan teknologi berskala global.
Strategi investasi MPC juga akan ditopang oleh dewan direksi yang memiliki pengalaman luas dalam mengevaluasi, membangun, mengembangkan (scaling) dan mendanai berbagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
Selain Adrian Suherman, dewan direksi MPC juga diperkuat oleh nama-nama seperti Rudy Ramawy, Fendi Santoso, Jerry Goei, dan Agus Arismunandar yang sebelumnya menjabat berbagai posisi kepemimpinan di perusahaan seperti Google Indonesia, Northstar Group, A.T. Kearney, OVO, dan Accenture.
Sebagai referensi, MPC (PT Multipolar Tbk) merupakan perusahaan investasi teknologi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (MLPL). Dengan ambisi menjadi perusahaan investasi teknologi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, MPC berfokus untuk mengembangkan portofolio investasi yang saat ini mencakup sektor ritel, e-commerce, layanan konsumen berbasis teknologi, jasa keuangan, teknologi, multimedia, dan telekomunikasi.
Sejak 2015, MPC, modal ventura dengan investasi multisektor internasional, telah berinvestasi pada lebih dari 50 perusahaan pemimpin industri. (AT Network)
Discussion about this post